Mantan Wabup Rahmat Santoso: Ingin Posisi Bupati Bukan Wabup di Pilkada Blitar
Mantan Wakil Bupati Blitar sekaligus Wakil Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Timur Rahmat Santoso, mengatakan, dirinya menginginkan posisi bupati bukan wakil bupati pada Pilkada Kabupaten Blitar 2024 mendatang.
Rahmat Santoso mengakui sampai saat ini belum mendengar adanya rekomendasi dari Dewan Pinpinan Pusat (DPP) PAN kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blitar. "Oh kalau itu saya belum tahu, karena rekom itu turun dari DPP ke DPW baru turun ke DPD,” tegasnya pada wartawan Senin 5 Agustus 2024.
“Saya sebagai kader PAN dan pengurus di partai PAN tegak lurus pada ketua umum,” imbuh Rahmat Santoso.
Lanjut Rahmat, apapun keputusannya jika rekomendasi turun kepada siapapun, maka dirinya harus menghormati itu.
Rahmat Santoso juga menanggapi informasi yang beredar di media sosial bahwa DPD PAN Kabupaten Blitar akan mengusung calon wakil bupati di Pilkada serentak tahun 2024.
“Saya kritisi sikap DPD PAN Kabupaten Blitar, seharusnya pede (percaya diri) mengusung calon Bupati, kok malah mengusung calon wakil bupati, kalau saya lebih pede mengusung calon bupati,” tegasnya
Rahmat beralasan, bahwa PAN di Kabupaten Blitar punya lima kursi itu modal politik. Dan PAN termasuk anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM). “Jadi jika ketua umum memberikan perintah untuk mencalonkan, saya tidak mau untuk menjadi wakil bupati lah, harus bupati karena PAN itu kan termasuk dalam KIM,” paparnya.
Rahmat Santoso juga yakin bahwa nanti KIM yang beranggotakan di dalamnya ada PAN akan mengusung bupati untuk pilkada Kabupaten Blitar bulan sebagai wakil.
Dikatakan Rahmat Santoso bahwa KIM itu jajaran di pusat masih sangat solid. “Saya sempat bertemu dengan beberapa tokoh bahwa apa yang di pusat akan diterapkan di bawah," pungkasnya.