Dugaan Keterlibatan Jaringan Teroris, Munarman: Saya Jadi Target
Salah satu terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang juga simpatisan Front Pembela Islam, Ahmad Aulia, 30 tahun, sempat menyebut kalau ada eks Sekretaris Umum FPI, Munarman hadir dalam upacara baiat massal kepada ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah). Selain itu, satu terduga teroris JAD bernama Muhammad Fikri Oktaviadi mengaku dibaiat dekat Munarman.
Menanggapi kabar tersebut, Munarman mengatakan dirinya menjadi target untuk dijebloskan ke bui menyusul pimpinan FPI, Rizieq Syihab yang lebih dulu dijebloskan ke penjara karena melanggar protokol kesehatan (prokes) saat DKI Jakarta menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), beberapa waktu lalu.
"Dari sejumlah pengurus FPI yang vokal tinggal (cuma) saya yang belum ditangkap. Polisi sedang mencari-cari ke salahan saya dengan membangun opini publik, seakan saya menjadi bagian dari teroris dan ISIS," kata Munarman, Selasa 9 Februari 2021.
Target itu dikatakan erat hubungunnya kasus ditembaknya enam anggota FPI. Salah seorang yang menuntut supaya polisi jujur mengungkap kejadian tersebut sampai kasusnya terang benderang adalah dirinya.
"Kalau saya ditangkap kemudian dipenjarakan dengan dalih yg dibuat buat, maka tidak ada lagi yang menggugat polisi. Di sini permasalahannya," ujar dia.
Menurut Munarman, ada sekenario untuk menghabisi FPI sampai keakar-akarnya. "Sekarang orang lebih berani dan bangga menyebut dirinya PKI daripada FPI," sebutnya.
Ia lantas mengambil contoh ada orang yang membanggakan-banggakan PKI, melakukan penistaan agama, dengan menyebut Islam arogan dan dekat dengan teroris dibiarkan saja, meskipun berulang kali dilaporkan ke polisi.
"Teman-teman tahulah, tidak usah saya sebut namanya, nanti saya dituduh mengujar kebencian," kata Munarman sambil tertawa.
Munarman melanjutkan, hukum itu berdasarkan fakta dan barang bukti diperkuat oleh saksi. "Tidak bisa dibangun berdasarkan asumsi dan opini, seprti yang ditimpakan pada anggota dan simpatisan FPI," ujar mantan ketua YLBHI Jakarta.
Praktisi hukum ini juga menepis kabar bahwa dirinya hadir dalam pembaiatan FPI kepada anggota ISIS di Makassar pada 2015. "Suka-suka mereka bikin cerita," tandas Munarman.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus membantah anggapan Munarman masuk target Polisi. "Polisi bekerja secara profesional. Kalau Munarman tidak merasa bersalah, tidak perlu cemas dan jangan gampang menuduh polisi main tangkap. Semuanya melalui presedur yang benar," kata Yusri melalui pesan singkat, saat dihubungi Selasa 9 Februari 2021.
Di sisi lain, mantan Sekretaris FPI Sulawesi Selatan (Sulsel), Agus Salim Syam membantah ormas yang pernah diikutinya berbaiat ke ISIS. Dia menegaskan isu tersebut sudah dibantah pada 2015.
"FPI tidak pernah berbaiat terhadap ISIS. Agus membantah kesaksian salah seorang teroris Ahmad Aulia, yang menyebut eks Sekum FPI Munarman menghadiri pembaiatan terhadap ISIS di Makassar pada 2015," terangnya.
Agus menuturkan, Munarman hadir di acara tersebut sebagai narasumber, tidak ada kaitannya dengan peristiwa pembaiatan setia kepada ISIS yang saat itu berlangsung. "Oh bukan, itu salah. Beliau hadir sebagai narasumber untuk memberikan bahan-bahan, kemudian secara berimbang, masalah waktu itu masalah lagi ribut-ributnya masalah Daulah Islamiah," belanya.
"Beliau (Munarman) menjelaskan tentang bagaimana kondisi global dunia pada saat itu. Beliau tidak menyinggung-menyinggung masalah-masalah ISIS dan segala macam. Itu hoaks," sambungnya.
Advertisement