Mantan Presiden Ekuador Jadi Tahanan Rumah
Mantan Presiden Ekuador, Lenin Moreno ditetapkan sebagai tahanan rumah. Pria 69 tahun ini diduga menerima suap. Tuduhan suap datang dari sebuah perusahaan China sebagai imbalan kontrak untuk membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di negara itu.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu 4 Maret 2023, kantor kejaksaan menyatakan bahwa Presiden Ekuador periode 2017-2021, dan 36 orang lainnya diduga menerima suap sekitar 76 juta dollar Amerika Serikat (AS). Kejaksaan menyebut angka tersebut merupakan "jumlah tertinggi yang dituntut atas tindakan korupsi" di Ekuador.
Jaringan dugaan korupsi tersebut beroperasi dari 2009 hingga 2018 seputar pembangunan pembangkit listrik tenaga air Coco Codo Sinclair, sebuah proyek senilai 2,3 juta dollar AS yang diberikan kepada perusahaan China, Sinohydro.
Istri, anak perempuan, saudara-saudara ipar Lenin Moreno juga terlibat dalam penyelidikan ini. Para terdakwa terancam hukuman tujuh tahun penjara. Lenin Moreno sendiri telah membantah tuduhan korupsi lewat unggahan Twitter.
"Saya tidak punya, saya juga tidak pernah punya tanggung jawab apa pun dalam kontrak proyek Coca Codo Sinclair," tulisnya, pada 22 Februari lalu.
Lenin Moreno pernah menjadi wakil presiden di bawah pemerintahan mantan presiden Rafael Correa dari 2007 hingga 2013. Correa diberikan suaka di Belgia setelah dia dinyatakan bersalah secara in absentia dalam kasus korupsi dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.