Mantan PM Selandia Baru Bantah Tulis Artikel di Koran China
Mantan perdana menteri Selandia Baru Jenny Shipley membantah dirinya menulis artikel dengan namanya di harian resmi China yang berada di bawah partai Komunis yang berkuasa dan berisi pujian kepada raksasa ekonomi Asia pada saat hubungan menegang.
Berita utama opini orang pertama berjudul Kita mesti belajar mendengar China disiarkan dengan nama penulis Jenny Shipley pada laman Harian Rakyat, Senin, menjadi berita berbahasa Inggris yang banyak dibaca hingga Kamis.
"Penting bagi menteri luar negeri dan perdana menteri dan yang lain untuk mengetahui bahwa saya tidak pernah berpikir untuk masuk dalam suasana umum seperti itu, ini merupakan saat yang penting bagi hubungan Selandia Baru," kata Shipley pada harian New Zaeland Herald.
Dia mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
Shipley yang menjadi ketua kantor cabang China Construction Bank, Selandia Baru, tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters pada Kamis.
Harian Rakyat China yang terbit dalam edisi utama bahasa China pada 23 Januari, sedang mencari tahu kebenaran masalah tersebut dan tidak memberi penjelasan lebih lanjut.
Artikel tersebut mendapat reaksi dari Menteri Luar Negeri Winston Peters, yang mengatakan kepada radio Selandia Baru Rabu bahwa waktunya "sangat tidak bijak".
Suatu keputusan dari badan intelijen pada November bahwa penolakan kesertaan raksasa teknologi China Huawei dalam jaringan 5G Selandia Baru telah menyebabkan para pengamat dan politisi mengkhawatirkan hubungan dengan salah satu mitra dagang terpenting bagi Selandia Baru.
Kunjungan perdana Perdana Menteri Jacinda Ardern kemungkinan akan menata ulang permasalahan dan China pekan lalu menangguhkan peluncuran kampanye pariwisata Selandia Baru.
Shipley mengatakan telah diwawancara oleh surat kabar China pada Desember untuk suatu artikel yang kemudian disiarkan, menurut New Zaeland Herald.
Suatu artikel dengan komentar tentang topik serupa yang terbit Senin, telah muncul bulan lalu di laman China Daily, sebagai media pemerintah terpisah, tetapi ditulis oleh orang ketiga dan Shipley dikutip komentarnya.
Shipley merupakan perempuan pertama pedana menteri di negara tersebut yang memimpin pada 1997 hingga 1999 sebagai ketua Partai Nasional dari tengah-kanan. (an/ar)