Mantan Pengurus PSHT Dukung Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan
Polres Kediri Kota sampai saat ini masih terus berupaya untuk menangkap pelaku pengeroyokan, yang menyebabkan meninggalnya seorang mahasiswa. Korban juga diketahui sebagai siswa sebuah perguruan pencak silat. Ia dikeroyok di Jalan Inspeksi Brantas, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Rabu 7 Oktober 2024 pukul 01.30 WIB.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra mengatakan, pihaknya masih terus melakukan serangkaian penyelidikan terkait perkara ini. Ia meminta doa dan dukungan kepada publik untuk bisa mengungkap dan menangkap pelakunya.
"Yang jelas penyelidikan, mohon doa semoga cepat selesai karena itu menjadi atensi kita semua," jelasnya.
Peristiwa pengeroyokan itu mengundang keprihatinan mantan pengurus perguruan pencak silat PSHT, Sujoko Adi Purwanto. Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Kediri tersebut, para siswa perguruan pencak silat PSHT bisa menahan diri dan tidak melakukan perbuatan melawan hukum.
"Saya tekankan kepada adik-adik jangan mudah terprovokasi. Mekanisme hukumnya kan sudah dijalankan oleh pihak yang berwajib, khususnya Polres Kediri Kota. Jadi kita hanya menunggu hasilnya saja. Kalau pun ada dorongan untuk segera menyelesaikan kasus ini, kita serahkan ke organisasi yang telah ditugasi. Struktur organisasi yang lebih tinggi untuk mendorong aparat kepolisian agar segera menuntaskan mencari pelaku dan menangkapnya agar bisa diadili secara hukum," tutur anggota Komisi C DPRD tersebut.
"Yang paling utama itu di PSHT adalah mendidik manusia yang berbudi luhur. Untuk adik-adik kembali mengingat ajaran yang diberikan pelatih maupun organisasi," tutur pengurus PSHT pada 1991 itu.
Ia berharap Kota Kediri tetap menjadi kondusif serta Polres Kediri Kota bisa menyelesaikan tanggung jawabnya untuk mengungkap dan menangkap pelaku.
Advertisement