Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Wafat, Ini Profil Singkatnya
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso meninggal, Minggu 10 Mei 2010. Anggota DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman membenarkan kabar duka tersebut.
"Almarhum sempat dirawat beberapa hari di RSPAD pasca-operasi karena pendarahan di otak," kata anggota DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman dalam keterangannya, Minggu 10 Mei 2020.
Djoko Santoso adalah Panglima TNI pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia menjabat Panglima TNI sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. Djoko Santoso menjadi Panglima TNI di era Presiden SBY menggantikan Djoko Suyanto.
Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Santoso sempat menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) dan kemudian menjadi Kepala Staf TNI AD (KSAD). Djoko menjadi KSAD pada 2005-2007.
Pria kelahiran 8 September 1952 itu juga aktif di beragam organisasi. Djoko tercatat pernah menjadi Ketua Dewan Penasihat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Ketua Dewan Pembina IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia), hingga Ketua Dewan Pembina Gerakan Indonesia ASA (Adil, Sejahtera, Aman).
Sekitar 2015, Djoko memutuskan terjun ke dunia politik. Selepas jabatannya, Djoko Santoso memang tak langsung ke partai politik, tetapi dia kerap muncul dalam peristiwa politik.
Djoko Santoso mendirikan Gerakan Nasional ASA (Adil, Sejahtera, Aman) pada 2013. Di Pilpres 2014, dia juga memberikan dukungan untuk Prabowo Subianto. Terakhir, Djoko Santoso menjadi Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso rencananya akan dimakamkan di San Diego Hills di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
TNI akan mengibarkan bendera setengah tiang, tanda berkabung atas meninggalnya mantan Panglima TNI Djoko Santoso.