Mantan Menteri Pertanian SYL Ajukan Perlindungan ke LPSK
Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajukan permohonan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Menyusul kasus yang menyeret mantan Menteri Pertanian (Mentan) atas dugaan kasus korupsi di instansi pemerintah yang pernah dipimpinnya.
Selain SYL, ada tiga orang yang juga mengajukan ke LPSK. Yaitu Direktur Alat dan Mesin PErtanian Kementan Muh Hatta, kemudian ajudan Mentan SYL Panji Parjanto dan satu orang lagi atas nama Hartoyo.
Sedangkan surat permohonan perlindungan saksi yang diajukan empat orang itu, tercatat pada Jumat 6 Oktober 2023. Sedangkan surat pengajuan diberikan Kepala Biro Penelaahan Permohonan LPSK Muhammad Ramdan.
Sementara itu Kabag Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri mengatakan, diharapkan pengajuan perlindungan ini tidak dijadikan modus untuk menghambat proses penanganan perkara dugaan korupsi.
"KPK berharap hal ini bukan bagian dari modus untuk menghambat atau menghindari proses penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi dan TPPU yang sedang berproses di KPK," ujarnya dikutip beritasatu, Minggu 8 Oktober 2023.
Al Fikri mengatakan, siapa pun berhak mengajukan perlindungan. Menurut dia, pada akhirnya nanti LPSK yang akan menilai kelayakannya pemberian perlindungan. “Nanti disana akan dinilai apakah layak atau tidaknya seseorang dengan status saksi atau korban mendapatkan hak semacam itu," imbuhnya.
Seperti diketahui SYL mengundurkan diri dari jabatan Menteri Pertanian (Mentan) pada Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Jokowi. Imbas dari proses hukum kasus dugaan korupsi yang kini menjeratnya.
Surat pengunduran dirinya sudah diserahkan ke Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Kamis, 5 Oktober 2023 sore. Ia ditemani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, yang juga merupakan koleganya di NasDem, yang dipimpin Surya Paloh.
Dalam hal ini SYL meminta publik untuk mengedepankan praduga tak bersalah. Ia berjanji untuk menghadapi perkara dugaan korupsi yang menjeratnya.
“Saya orang Bugis, Makassar, dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi daripada pangkat atau jabatan. Biarkan saya hadapi ini, dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa urus rakyat,” ujarnya.
Advertisement