Mantan Jihadis Ternyata Mampu Baca Kitab Klasik
"Saya pernah dapat undangan ke kawasan Jawa Barat bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di antara rara sumbernya adalah mantan teroris bom Bali yang sudah insaf, dan satunya lagi mantan jihadis dan korban faham terorisme, Ust Sofyan Tsauri Ayyash".
Demikian kenang Ust Ma'ruf Khozin, selama berdakwah di bumi Nusantara. Berikut lanjutan kisahnya:
Saat pemaparan beliau mengaku disuguhi bacaan kitab Ad-Durar As-Saniyah. Dari kitab itulah ada penjelasan bahwa umat Islam selain kelompoknya adalah kafir dan musyrik, serta boleh dibunuh.
Di antara doktrin yang terdapat di kitab tersebut:
ﻭﺃﻥ ﻣﺎ ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﻣﻜﺔ ﻭاﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﺳﺎﺑﻘﺎ، ﻭاﻟﺸﺎﻡ، ﻭﻣﺼﺮ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ ﻣﻦ اﻟﺒﻠﺪاﻥ، ﻣﻦ ﺃﻧﻮاﻉ اﻟﺸﺮﻛ ﺎﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ﻓﻲ ﻫﺬا اﻟﻜﺘﺎﺏ، ﺃﻧﻪ اﻟﻜﻔﺮ اﻟﻤﺒﻴﺢ ﻟﻠﺪﻡ والمال; ﻭﻛﻞ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﻫﺬا اﻟﺪﻳﻦ، ﻭﻳﻌﻤﻞ ﺑﻤﻘﺘﻀﺎﻩ، ﻛﻣﺎ ﺫﻛﺮ ﻓﻲ ﻫﺬا اﻟﻜﺘﺎﺏ، ﻓﻬﻮ ﻛﺎﻓﺮ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭاﻟﻴﻮﻡ اﻵﺧﺮ
Apa yang terjadi di Makkah dan Madinah dahulu, di negeri Syam, Mesir dan negeri lain dari bentuk kesyirikan yang telah disebutkan dalam kitab ini adalah kekufuran dan halal darahnya maupun hartanya. Dan barangsiapa yang tidak masuk ke dalam agama ini (Salafi) dan tidak mengamalkan ajarannya maka ia telah kafir kepada Allah dan hari kiamat (Ad-Durar As-Saniyah 1/136)
Saya pun merasa aneh kok bisa baca kitab kuning? Setelah saya tanya ternyata Ust Sufyan ini pernah nyantri di Ploso. Kebetulan ada di Al-Falah II. Saya di kamar 08 dah beliau di kamar 13. Tapi karena punya kemampuan baca kitab dan literatur yang dibaca juga banyak akhirnya lebih cepat tersadar.
Demikian catatan Ust Ma'ruf Khozin, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur. Semoga bermanfaat.