Mantan Disabilitas Mental juga Bisa Bermanfaat
Direktur Bina Kesehatan Jiwa pada Kementerian Kesehatan RI, Irmansyah berharap harusnya ada event dengan skala nasional untuk penyandang disabilitas mental yang sudah sembuh. Itu disampaikannya saat menghadiri Jambore Kesehatan Jiwa ke-3 tingkat Jawa Timur di halaman parkir Stadion Surajaya Lamongan, Jum’at 19 Oktober 2018.
Apalagi menurut dia, saat ini bahkan sudah event multinasional untuk penyandang disabilitas fisik. Pernyataanya itu merujuk pada Asian Para Games ke-3 yang berlangsung di Jakarta 6-13 Oktober lalu.
“Jambore Kesehatan Jiwa oleh Jawa Timur ini bisa menjadi cikal bakal untuk kegiatan nasional. Sehingga penyandang disabilitas mental yang sudah sembuh dan bisa berkarya memiliki ajang untuk menunjukkan bahwa mereka juga bisa bermanfaat untuk kehidupan, “ ujarnya.
Sementara Bupati Fadeli menyampaikan terima kasihnya karena Lamongan sudah diberi kepercayaan sebagai tuan rumah jambore Kesehatan Jiwa tingkat Jawa Timur.
Menurut dia, itu mungkin dikarenakan program memanusiakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Lamongan selama ini dinilai sudah cukup berhasil.
Di tahun 2016, ungkap dia, Pemkab Lamongan sudah sukses memebebaskan ODGJ dari pemasungan. “Tidak hanya dibebaskan dan disembuhkan, ODGJ ini juga kami beri pelatihan sehingga bisa berkarya dan mandiri. Dari pasung menjadi beruntung, “ kata dia.
Pemerintah Kabupaten Lamongan sudah memberikan berbagai pelatihan keterampilan. Antara lain, memangkas rambut, membuat kanin tenun ikat, menjahit, membuat kopyah, dan sablon.
Dia menyebutkan di Lamongan sudah ada Griya Mandiri di Desa Gampang Sejati Kecamatan Laren, tempat ODGJ yang sudah sembuh untuk berkarya.
Griya Mandiri ini, mantan ODGJ seperti Pak Sukur yang terampil memangkas rambut bisa memiliki tempat untuk mandiri. Untuk setiap pekerjaan memangkas rambut, Pak Sukur mematok tarif Rp 10 ribu. (tok)