Manis Legitnya Kue Keranjang, Hidangan Wajib Saat Imlek
Banyak persiapan menjelang Tahun Baru Imlek pada 1 Februari 2022 mendatang. Salah satunya hidangan khas Imlek adalah kue keranjang. Kue yang terbuat dari tepung ketan, gula putih dan karamel ini menjadi hidangan wajib setiap perayaan Imlek.
Tok Swie Giok, merupakan pembuat kue keranjang satu-satunya di kota Delta. Ia memulai bisnis ini sejak tahun 1980 hingga sekarang. Perempuan berusia 82 tahun ini mengaku ramai pesanan menjelang Imlek.
"Usaha ini saya mulai tahun 1980 an, saat itu anak-anak membantu saya menjualnya keliling di sekitar Porong," ucap Tok Swie Giok, Sabtu, 29 Januari 2022 ketika ditemui di rumahnya.
Dalam sehari, ia mampu menghabiskan sekira 30 kg tepung ketan. Pembeli kue keranjang tidak hanya berasal dari Sidoarjo saja, bahkan ada yang dari luar pulau seperti Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Jakarta.
Kue dengan nama lain nian gao atau tie kwe dalam dialek Hokkian ini dibanderol dengan harga Rp 17 ribu per buah. Untuk penyajianya bisa dicampur dengan kuah jahe atau taburan kelapa parut.
"Tiga minggu sebelum Imlek, bahkan pernah dulu dua bulan sebelum Imlek sudah ada pelanggan yang pesan ke kita," imbuhnya.
Tan Tek Swee, anak ketiga dari Tok Swie Giok menceritakan pembuatan kue keranjang memakan waktu lama, mulai dari membuat adonan berbahan dasar tepung ketan dicampur gula putih dan karamel lalu dimasukan kedalam cetakan bulat kemudian dikukus selama 4 jam.
"Mengukusnya harus 4 jam biar benar-benar tanek. Setelah itu dijemur 10 menit agar uap airnya hilang. Dirapikan plastiknya lalu dikemas," terangnya.
Meskipun tanpa pengawet, kue keranjang buatan dapur Tok Swie Giok yang beralamat di Jalan Raden Patah, Sidoarjo ini bisa tahan hingga satu minggu.
"Kalau dimasukan kulkas bisa lebih dari seminggu," kata Tan Tek Swee.
Salah satu pembeli bernama Nur Hidayah mengaku, kue keranjang di sini lebih empuk dan nikmat. Ia selalu membeli kue keranjang di sini ketika Imlek.
"Biasanya saya camput dengan kuah ronde hangat, rasanya nikmat sekali," katanya.
Lanjut Nur, meskipun berbahan dasar sederhana, tetapi menirunya tidak gampang. Apalagi soal rasa. Buktinya, sejak puluhan tahun hingga kini, di Sidoarjo tidak ada pembuat kue keranjang selain Tok Swie Giok.