Mangrove Maerokoco, Destinasi Wisata Alternatif Anak Muda Semarang
Semarang: Maerokoco, sebagai salah satu ikon wisata di Jawa Tengah kini perlahan bangkit. Obyek wisata di pinggiran pantai Marina Semarang, kini punya destinasi baru yang digandrungi anak muda. Yaitu wisata hutan mangrove.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengkategorikan ini termasuk wisata bahari, wisata alam. Para pengunjung bisa menyusuri gugusan mangrove dengan melewati tracking (jembatan bambu). Sembari berselfie ria, pengunjung bisa menyusuri tracking di atas air yang berkelok kelok di pinggiran pantai.
Trakking mangrove yang berada di hamparan danau buatan 'Laut Jawa' ini pula yang kini menjadi awal kebangkitan dari Puri Maerokoco. Sejak dibangun 2016 lalu, kini komplek PRPP khususnya lokasi anjungan mulai ramai dikunjungi orang. Terutama anak muda yang penasaran dan sengaja ingin mengabadikan trancking mangrove di sosmed mereka.
"Tracking Mangrove ini kami buat di bulan November 2016, dan sebulan kemudian, tepatnya di bulan Desember 2016 sudah bisa dilalui dan menjadi daya tarik wisata baru Maerokoco. Anak anak muda tanpa dikomando berdatangan," terang Titah Listyorini, Direktur Utama PT Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah selaku pengelola Maerokoco.
Saat ini generasi muda mulai mengenal Maerokoco sebagai alternatif untuk nongkrong di Kota Semarang. Ke depan merencanakan untuk merevitalisasi Maerokoco menjadi sesuatu yang baru. Objek wisata budaya, tapi dengan konsep 'kekinian' yang digemari masyarakat sekarang.
Bagi Titah media sosial juga sangat membantu promosi wisata Maerokoco hingga ke berbagai penjuru. Tak butuh waktu lama, keberadaan Trekking Mangrove langsung menjadi favorit. Khususnya bagi muda mudi untuk berlomba-lomba mengunjungi Maerokoco dan mengabadikan moment-moment di berbagai spot yang tersedia.
"Kalau sekarang banyak pengunjung anak muda, paling tidak 60% dari total pengunjung merupakan segmen muda yang senang ber-selfie, dan bisa mengunggah di media sosial," jelasnya.
Titah mengaku, yang paling menggembirakan saat ini, usaha pengelola Maerokoco dalam mendongkrak tingkat kunjungan wisata tidaklah sia-sia. Saat ini, rata-rata pengunjung Maerokoco bisa mencapai 1.200 orang perhari dari yang sebelumnya rata-rata hanya 300 orang per hari. "Kalau dilihat dari grafik jumlah pengunjung rata-rata per bulan sejak tahun 2016 hingga kini ada peningkatan 3 kali lipat lebih," akunya, dengan rona bahagia.
Karena mendapat respon luar biasa, kini Maerokoco buka setiap hari mulai pukul 07.00 - 19.00 WIB. Dengan harga tiket masuk Rp7.000/orang di hari biasa dan Rp8.000/orang saat weekend atau hari libur. (frd)
Advertisement