Mangkrak 10 Tahun, BUMDes ini Sekarang Untung Jutaan Rupiah
Ini kisah aparat desa yang berhasil membangkitkan semangat kewirausahaan di desanya. Dia adalah Lurah Desa Pikatan-Blitar Haryanyo dan Sekretarisnya Fuat Fauzi.
Ia berhasil membenahi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di desanya yang mangkrak 10 tahun. Kini hasil tangan dinginya telah menjadikan BUMdes di desanya meraup untung jutaan rupiah setiap bulannya.
Bagaimana bisa? Mula-mula ia terpicu dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang berpendapat bahwa BUMDes tak berkontribusi kepada pendapat desa. Data pemerintah, 2.188 BUMDes tak beroperasi dan 1.670 tak optimal.
Gregetan dengan pernyataan presiden itu, Fuat bersama Kepala Desa Pikatan Haryanto memonitor BUMDes di desanya. Mereka langsung serius melakukan pembenahan terhadap BUMDes Pandeglang --nama unit usaha milik desa itu.
"Bersama Pak Kepala Desa Hariyanto, kami mengumpulkan warga dan tokoh masyarakat untuk memulai kegiatan BUMDes," kata Fuat Fauzi dalam perbincangan dengan ngopibareng.id di kantornya, Selasa, 6 Oktober 2020.
Dari hasil pertemuan tersebut, disepakati untuk membuka usaha air minum kemasan. Pertama-tama dengan menjual air minum kemasan 300 ml dengan harga Rp 1.600 per botol. Pasar utamanya warga desa setempat.
Selain itu, juga dilakukan perombakan kepenguruan BUMDes. Berdasarkan hasil rapat dengan warga dan tokoh masyarakat itu ditunjuklah Sistupani, MPd menjadi direktur. Dialah kini yang mengendalikan bisnis BUMDes.
Menurut Fuat, keputusan memulai dengan bisnis air minum kemasan juga berdasarkan kajian jangka pendek dan jangka panjang. ''Yang utama tentu memilih bisnis yang menjadi kebutuhan warga sehari-hari. Kini air minum kemasan sudah menjadi kebutuhan pokok,'' katanya.
Selain mendapat persetujuan warga serta tokoh masyarakat, upaya menggerakkan BUMDes ini juga mendapat sentuhan bantuan dari sebuah perguruan tinggi di Malang. Kerjasama ini mulai proses kajiannya sampai dengan persiapan bisnisnya.
Bisnis air minum kemasan ini menggunakan modal dari APBDes tahun anggaran 2019 sebesar Rp 14 juta. ''Setelah berjalan setahun, kini bisnis air minum kemasan sudah meraup untung Rp 4 juta per bulan,'' tambah Fuat.
Sejak ada bisnis air minum kemasan ini, semua warga wajib membeli air kemasan di BUMDes jika menyelerngarakan kegiatan. Demikian juga semua jajaran pemerintahan desa.
Bangkitnya BUMDes Pandeglang-Pikatan ini menambah daftar BUMDes yang berhasil eksis di beberapa daerah. Seperti BUMDes Tirta Mandiri, Umbul Ponggok Klaten. Mendatang, BUMDes ini akan memanfaatkan lahan pacuan kuda seluas 7 ha untuk kegiatan wisata olahraga pacuan kuda, wisata motor cross, edukasi pertanian dan kuliner. (Irul)
Advertisement