Manfaatkan Sampah Organik, Mahasiswa Asing Belajar Buat Kompos
Selain belajar membuat kue cikak, tiga mahasiswa yang tergabung dalam student exchange Universitas Surabaya (Ubaya) juga diajarkan cara membuat kompos dengan metode Takakura, Senin, 22 Oktober 2018 di Pendopo Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan Ubaya, Jl. Rungkut Lor Gang III Kali Rungkut, Surabaya.
Dengan bantuan Rizal Ahmad, teknisi pengolahan limbah organik di Ubaya, Anneke Schon, Sigurdur Ingvar Thorarinsson dan Christin Enja Lisette bersemangat membuat kompos dengan metode Takakura.
Takakura merupakan metode pengolahan sampah organik yang mengandalkan fermentasi untuk mengurai serta mudah diterapkan. Bahkan, bahan yang dibutuhkan juga gampang diperoleh.
Rizal pun menjelaskan jika barang-barang yang dibutuhkan berupak keranjang atau wadah yang berlubang, bantalan dari jaring plastik atau kain yang diisi sabut kelapa, sekam, atau kain perca, kardus, pengaduk.
"Kalau tempat berlubang Ini berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara pada kompos. Sedangkan kardus untuk mengatur pelembapan kompos dan menjaga agar kompos tidak keluar dari ranjang," jelas Rizal.
Usai mendapat penjelasan dari Rizal, ketiga mahasiswa asal University of Southern Denmark ini langsung membuat kompos tersebut.
Christin Enja Lissette, salah satu mahasiswa mengaku senang karena dapat belajar banyak hal ketika berada di Indonesia.
"Saya senang sekali. Selain diajarkan cara membuat kue tradisional Indonesia, saya juga mendapat pengalaman membuat kompos," ucapnya.
Tak hanya itu, dalam proses pembuatannya, Christin tak merasa kesulitan ketika membuat kompos. "Ini sangat menyenangkan, cara membuatnya juga gampang," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan para mahasiswa dapat memanfaatkan sampah organik dari bekas limbah rumah tangga untuk diolah menjadi kompos. (amm)