Manfaatkan Mudik Lokal, Mojokerto Genjot Pembangunan Wisata
Pariwisata menjadi salah satu sektor prioritas yang digenjot Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk memulihkan ekonomi yang ambruk akibat pandemi Covid-19.
Kepala Disporabudpar Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo mengatakan, penambahan sektor wisata diharapkan bisa menggenjot promosi untuk memulihkan sektor wisata yang anjlok karena pandemi. Pihaknya berencana meneruskan pembangunan sarana dan prasarana destinasi wisata di Kabupaten Mojokerto.
"Tahun ini kami akan melanjutkan pembangunan di air terjun Coban Canggu dan melanjutkan pembangunan kolam air panas VIP di kawasan wisata air panas Padusan Kecamatan Pacet," kata Amat kepada wartawan, Selasa 20 April 2021.
Menurut Amat, kebijakan pemerintah pusat membolehkan mudik di wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbangkertosusila) diharapkan bisa menumbuhkan sektor pariwisata di Kabupaten Mojokerto setelah selama pandemi corona sektor wisata sepi pengunjung.
Dengan dibolehkannya mudik lokal, Amat berharap Pemprov Jatim juga melonggarkan kunjungan wisata selama mudik lebaran nanti. "Kami akan buka total, tapi tetap ada pembatasan. Yang paling penting adalah protokol kesehatan yang ketat," tegas Amat.
Karena pengunjung wisata di Bumi Majapahit selama ini banyak dari wilayah Gerbangkertosusila, Amat juga sudah mempersiapkan strategi untuk mengatasi lonjakan pengunjung. "Kalau memang tempatnya sudah membludak, kami gunakan sistem buka tutup agar tidak bergerombol di lokasi wisata," ujarnya.
Para wisatawan yang biasa berwisata ke kolam renang Padusan-Pacet, pemandian air panas Padusan, air terjun Dulundung Trawas, petirtaan Jolotundo Trawas, Makam Troloyo Trowulan, Museum Trowulan, pemandian Ubalan Pacet, air terjun Coban Canggu Pacet, serta Candi Bajangratu, Candi Brahu dan Candi Tikus di Trowulan diharapkan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Amat menambahkan, saat ini Kabupaten Mojokerto berstatus zona kuning Covid-19, pihaknya bakal membatasi pengunjung hanya 75 persen dari kapasitas wisata maupun hotel. "Semua di sektor jasa usaha pariwisata termasuk perhotelan, wajib menerapkan prokes," cetusnya.
Tak hanya itu, Amat juga mengaku sudah menggelar festival seni budaya daerah dengan mengangkat kebudayaan daerah yang dilakukan secara virtual. "Kemarin sudah kami dorong para seniman dan kelompoknya berusaha melalui kegiatan virtual dan sebagainya, agar di masa pandemi ini bisa tetap produktif dan inisiatif," tandasnya.