Manfaatkan Hari Libur, Siswa SMP 34 Surabaya Bersih-bersih Pantai
Sekitar 40 pelajar SMPN 34 Surabaya anggota ekstrakurikuler Pendidikan Lingkungan Hidup (LH) ikut bersih-bersih pantai di Pantai Kenjeran bersama ribuan siswa SD, SMP, dan SMA se-Surabaya, Minggu, 30 September 2018.
Siswa-Siswa SMPN 34 Surabaya terlihat semangat memunguti sampah di sekitar Kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Mereka mencari dan membersihkan sampah-sampah anorganik untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam karung.
Didampingi guru pendampingnya mereka membaur dengan ribuan siswa SD, SMP, dan SMA se- Surabaya. Selain bersih-bersih, mereka dituntut untuk membawa barang yang bisa digunakan kembali seperti botol minuman dan tempat makan. Ini untuk mendorong pengurangan sampah plastik.
Salah satu peserta kegiatan ini, Mohammad Nazril Irham, Kelas 8 SMPN 34 Surabaya merasa senang bisa bergabung dengan ribuan pelajar untuk membersihkan sampah di bibir Pantai Kenjeran Surabaya. Meskipun kakinya terkena karang hingga berdarah. Dia tidak patah semangat untuk tetap membersihkan sampah di bibir pantai Kenjeran.
"Saya sudah kali kedua mengikuti acara ini. Kali ini, saya menemukan seperti sepatu, pampers, plastik dan kaos kaki," ujar siswa asal Wiyung Surabaya ini.
Sementara itu, Presiden Tunas Hijau Indonesia, Mochamad Zamroni, mengatakan kegiatan hari ini dimulai pukul 06.00 Wib hingga selesai.
Tujuannya untuk mendorong masyarakat sekitar agar peduli terhadap lingkungan. Selain itu juga untuk memberikan energi positif pada pengembangan daerah setempat.
"Lokasi ini dipilih karena bisa diakses oleh semua umur. Mulai anak-anak hingga dewasa," katanya.
Selain itu, lanjut Zamroni, lokasi tersebut juga menunjukkan banyak sampai anorganik yang dihasilkan masyarakat.
"Sampah yang kita buang pada tempat sampah sangat mungkin berakhir di pantai. Target untuk kegiatan hari ini adalah membersihkan sampah-sampah yang ada di pantai atau sekitarnya yang nantinya akan diangkut dan ditarik ke atas pantai," ujarnya.
Bersih-bersih pantai ini, para peserta memungut sampah seperti plastik, kain, streofom dan lainnya. Selanjutnya sampah tersebut akan diambil oleh pihak Tunas Hijau dan dibantu dengan DKRTH Pemkot Surabaya.
"Yang terpenting bukan sampah organik, sampah yang bisa dijual kembali seperti botol dikumpulkan sendiri di karung yang berbeda dengan sampah yang lainnya. Selain itu, aksi ini sekaligus sebagai gerakan bermain ke pantai. Bahwa Surabaya memiliki pantai yang bisa diakses gratis oleh warganya," imbuh Zamroni.
Ria Mahmudah, Guru SMPN 34 Surabaya, mengapresiasi kegiatan yang digagas Tunas Hijau Indonesia ini. Kegiatan bersih-bersih pantai ini dapat mendorong warga untuk menjaga lingkungannya. Aktif dalam kegiatan lingkungan hidup lainnya yang dapat menghijaukan lingkungan sekitarnya.
"Harapannya dalam rangkaian ini masyarakat bisa aktif dalam lingkungan hidup, mau sekadar bersih-bersih atau sampai dengan cara mengurangi sampah plastik," ungkanya.
Perempuan yang juga sebagai Pendamping PLH SMPN 34 Surabaya menambahkan, kegiatan dapat memberikan pembelajaran secara langsung tentang makna peduli terhadap lingkungan bagi siswa yang turut serta dalam kegiatan bersih-bersih massal di sekitar Pantai Kenjeran.
"Pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan serta menumbuhkan jiwa sosial di kalangan pelajar. Selain itu, para siswa yang ikut acara ini dapat menerapkan jiwa peduli terhadap lingkungan di sekolahnya masing-masing," ujarnya. (wit/Unusa)
Advertisement