Manfaat Permainan Gundam, Untuk Latih Motorik Halus Anak
Anak-anak usia 1-12 tahun tentu akrab dengan permainan. Salah satu permainan yang berkembang saat ini adalah mainan bongkar pasang atau rakitan seperti gundam atau lego.
Menurut psikolog anak, Primatia Yogi Wulandari, M.Si., permainan jenis ini cocok untuk anak usia Sekolah Dasar (SD) dan tentu akan memiliki dampak positif bagi anak.
Dampak positif tersebut, ujar Primatia Yogi Wulandari, bisa melatih sisi motorik anak, khususnya motorik halusnya.
"Permainan jenis bongkar pasang ini kan dipecah-pecah menjadi kecil-kecil. Anak-anak akan mengambil dan menyatukan dalam posisi yang tepat, hal ini bisa melatih motorik halus anak," ungkap Primatia Yogi Wulandari.
Kemampuan lain yang terasah, kata Wulan biasa ia disapa, adalah kemampuan kognitif terkait problem solving (solusi masalah). Bagaimana membuat bentuk yang sesuai dengan gambarnya.
Manfaat permainan bongkar pasang atau lego juga melatih kreativitas anak, apakah dia mampu membuat bentuk lain yang tidak sesuai panduan.
"Karena bentuk permainan yang kecil-kecil, kesabaran juga dilatih dalam hal ini. Bagaimana mereka mengambilnya satu per satu lalu dirakit lagi," kata Wulan.
Ia pun berpesan agar orangtua memberikan mainan pada anak yang paling baik harus sesuai umur anak tersebut.
Misalnya, usia bayi baik diberikan mainan yang bisa merangsang penglihatan, indra pendegaranya, dan lainnya. Atau saat usia TK diberikan maianan yang bisa merangsang motorik halusnya, seperti main bola dan lompat tali.
"Kalau mainan yang harus dirakit dulu seperti lego dan gundam memang baiknya diberikan pada usia SD. Karena ada aturan yang harus dibaca saat bermain. Jadi di usia SD mereka cocok memainkan permainan itu," imbuhnya.
Bermain memang kebutuhan anak-anak, tapi Wulan mengingatkan, pengaturan waktu yang pas antara belajar dan bermain sangat dibutuhkan. "Agar anak tak menjadi fokis dalam bermain saja tapi juga bisa melakukan hal lainnya," imbuh dia.