Manfaat Minyak Canola Pengganti Minyak Goreng yang Lebih Sehat
Minyak canola bisa menjadi pilihan pengganti minyak goreng, lebih sehat dan memiliki manfaat baik bagi kesehatan. Mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebih memang tidak baik bagi kesehatan, salah satunya dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, namun hal tersebut dapat disiasati dengan cara menggunakan jenis minyak untuk menggoreng yang lebih sehat.
Salah satu minyak sehat yang dapat digunakan untuk menggoreng ialah minyak canola. Ada beberapa manfaat baik bagi kesehatan tubuh. Seperti, membantu mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh, membantu menyehatkan organ jantung, dan juga menjaga gula darah agar tetap stabil.
Untuk itu, penggunaan minyak canola sebagai salah satu minyak untuk menggoreng akan membantu menjaga kesehatan tubuh. Berikut manfaat penggunaan minyak canola yang sudah dirangkum oleh Ngopibareng.id.
Sejarah Perkembangan Canola
Canola merupakan salah satu jenis rapeseed yang memiliki manfaat sebagai penghasil minyak, pada masa dahulu, tanaman Canola pertama kali dikembangkan di negara Canada, hingga saat ini setiap negara membudidayakan Canola sebagai salah satu sumber tanaman pangan yang bermanfaat.
Tanaman Canola telah dikembangkan di Eropa pada abad ke-13 sebagai pelumas mesin uap, kemudian pada tahun 1936 mulai dikembangkan secara besar-besaran dan mulai dikenal dengan nama Brassica rapa, lalu pada tahun 1943 negara Canada telah berhasil memproduksi 19 ton biji Canola yang saat itu dikelola U.S Seed.
Pada awal tahun 1960an, para peneliti Canada menemukan bahwa minyak dari biji Canola adalah salah satu jenis minyak sayur dengan kadar eicosenoic dan asam erucic yang rendah, sehingga akhimya minyak ini direkomendasikan penggunaannya sebagai minyak pangan oleh Health and Welfare Department dengan surat pada 1 Desember 1973.
Pada tahun 1974, Dr. Baldur Stefansson, seorang pengembang tanaman dari Universitas Manitoba, mengembangkan varietas baru dengan kadar asam erucic dan glukosinolat sangat rendah yang tlisebut dengan Brassica napus yang akhirnya dikenal dengan nama Canola.
Pengembangan produksi Canola di Canada, Jepang, Arnerika, Australia dan beberapa negara yang lain, telah membuktikan bahwa Canola telah menjadi salah satu usaha pangan dunia. Dengan kandungan asam erucic dan glukosinolat yang rendah, Canola pantas disebut sebagai superior edible vegetable oil.
Definisi Minyak Canola
Minyak canola merupakan salah satu jenis minyak nabati yang berasal dari biji tanaman Canola (Brassica napus). Nama canola itu sendiri sebenarnya singkatan dari Canada Oil, karena negara Canada sebagai produsen utamanya. Minyak canola atau kanola mengandung 63% lemak tak jenuh tunggal dan asam alfa-linoleat, turunan dari omega-3. Kedua senyawa ini sudah lama dikaitkan manfaatnya untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Minyak Canola juga terbukti rendah akan kandungan asam erusat, dan asam lemak yang menyebabkan kerusakan pada jantung. Meski begitu, minyak kanola tidak memiliki kandungan antioksidan sebanyak “teman” satu golongannya yaitu minyak zaitun, karena sudah melalui beragam teknik penyulingan kompleks, karena proses penyulingan tersebut minyak canola hanya mengandung sedikit nutrisi penting, yang tersisa adalah sedikit vitamin E dan vitamin K yang larut dalam lemak.
Manfaat Menggunakan Minyak Canola
Minyak canola juga memiliki beberapa manfaat baik bagi kesehatan, seperti:
1. Mengurangi kolesterol jahat
Salah satu manfaat dari minyak canola ialah mampu mengurangi kadar kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dalam darah. Hal ini karena rendahnya kadar lemak jenuh dalam minyak canola.
Tidak hanya itu, kandungan lemak tak jenuh yang tinggi dalam minyak canola mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) dalam darah.
2. Menyehatkan jantung
Minyak canola juga baik untuk menjaga kesehatan jantung, karena kandungan omega-3 dan omega-6 yang mampu meningkatkan kadar kolesterol baik juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Menjaga gula darah tetap stabil
Lemak tak jenuh yang terkandung di minyak canola tidak hanya berguna untuk kesehatan jantung, tetapi juga dapat membantu menjaga kadar gula darah. Hal tersebut berarti risiko untuk terkena diabetes akan lebih kecil. Jika dikonsumsi secara teratur, minyak kanola juga bisa meningkatkan sensitivitas insulin hingga 9 persen. Manfaat juga dapat dirasakan oleh orang yang kadar gula darahnya tinggi maupun yang kadar gula darahnya normal.
4. Mencegah kerusakan sel
Vitamin E yang terkandung dalam minyak kanola bermanfaat untuk mencegah kerusakan sel-sel tubuh, karena vitamin E memiliki sifat antioksidan yang mampu mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas.
5. Mengurangi peradangan
Sebuah studi menemukan bahwa kandungan lemak tak jenuh dalam minyak canola dapat mengurangi risiko terjadinya peradangan. Dengan begitu, risiko munculnya berbagai penyakit kronis juga akan menurun.
6. Mencegah Penyakit Kardiovaskular
Menurut National Institutes of Health, para peneliti percaya bahwa asam lemak omega-3 dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung dan stroke. Ini karena omega-3 berfungsi untuk melindungi pembuluh darah dari sumbatan lemak. Jadi faktor risiko seperti stroke, sakit jantung, dan juga tekanan darah tinggi bisa dicegah.
7. Membuat kulit menjadi sehat
Asam lemak yang ada di dalam minyak canola ternyata baik untuk kesehatan kulit, khususnya untuk menjaga kelembapan. Untuk kamu yang memiliki masalah kulit kering, keriput, atau infeksi kulit, minyak ini juga sangat ideal. Selain vitamin E, minyak canola juga mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga kekenyalan kulit sehingga wajah pun terlihat lebih awet muda.
8. Menjaga kesehatan rambut
Selain kulit, minyak canola juga mampu memberi nutrisi pada rambut dan kulit kepala. Bagi yang memiliki masalah seperti rambut kering, bisa juga menggunakan minyak canola untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan rambut. Tidak hanya kesehatan, minyak canola juga sangat baik untuk kesuburan rambut, dan juga terbukti efektif dalam mengurangi rambut rontok.
Efek Samping Penggunaan Minyak Canola
Namun sayangnya, minyak canola telah banyak melalui proses penyulingan berkali-kali sehingga menghilangkan nutrisi alaminya. Alhasil, justru timbul berbagai efek samping yang bisa membawa dampak buruk bagi tubuh, seperti:
1. Mengganggu fungsi ginjal dan hati
Sebagian besar minyak canola yang diproduksi saat ini, telah melalui berbagai rekayasa genetik (GMO). Selain itu, untuk menghasilkan minyak canola biasanya olahan biji canola akan dicampur dengan pelarut kimia.
Penelitian di tahun 2011 yang dimuat dalam Environmental Sciences Europe, mengemukakan bahwa sebagian besar hewan yang diberi makan dari makanan sumber rekayasa genetik (transgenik), seperti kedelai dan jagung transgenik, mengalami gangguan ginjal dan hati.
2. Dampak pada memori
Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahaya minyak kanola dapat berdampak negatif pada memori. Sebuah penelitian pada tikus menemukan, paparan yang sering terhadap makanan kaya kanola mengakibatkan kerusakan memori yang signifikan dan peningkatan berat badan.
3.Dampak pada kesehatan jantung
Selama ini minyak kanola dikenal sebagai minyak yang menyehatkan jantung, namun beberapa penelitian justru membantah pernyataan tersebut. Dalam sebuah studi tahun 2018, bahwa sindrom metabolik merupakan masalah kesehatan dalam tubuh di antaranya gula darah tinggi, kelebihan lemak perut, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol atau trigliserida tinggi yang terjadi bersamaan dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Meski demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian tentang minyak canola dan kesehatan jantung. Secara keseluruhan, efek samping atau bahaya minyak kanola tersebut dapat terjadi jika minyak kanola digunakan untuk mengolah makanan dengan cara dipanaskan seperti menggoreng atau membakar.
Tips Sebelum Menggunakan Minyak Canola
Minyak kanola memang memberikan manfaat baik untuk kesehatan, namun jika diolah dengan cara yang tepat. Pasalnya, manfaat minyak kanola hanya bisa didapat jika proses memasak menggunakan titik panas maksimal 204 derajat celcius. Di atas suhu tersebut, molekul-molekul di dalam minyak kanola akan berubah, termasuk kandungan lemaknya.
Jika minyak kanola dimasak dengan suhu yang terlalu tinggi, asam lemak tak jenuh dalam minyak kanola bisa berubah menjadi struktur kimia yang membahayakan. Oleh karena itu, minyak kanola tak disarankan untuk digunakan pada proses masak dengan suhu yang sangat tinggi.
Lalu perlu diperhatikan, minyak canola tidak dianjurkan untuk dipakai masak berulang. Meskipun minyak canolasisa menumis masakan masih ada, minyak tersebut sebaiknya tidak digunakan lagi karena proses pemanasan berulang dan berkepanjangan akan menimbulkan lemak trans yang dapat menjadi radikal bebas di dalam tubuh. Penyimpanan minyak kanola pun perlu diperhatikan. Sebisa mungkin, usahakan agar minyak disimpan di tempat yang tak terpapar sinar matahari dan memiliki suhu yang sejuk.