8 Macam Manfaat Terong untuk Kesehatan Tubuh
Terong lebih sering diolah sebagai sayur atau lauk, terong sebenarnya merupakan kelompok buah-buahan. Sama halnya seperti timun, tomat, paprika, atau cabai yang merupakan kelompok buah tetapi lebih sering disajikan sebagai sayuran, terong juga “bernasib” demikian.
Selain punya rasa yang enak, khasiat terong begitu beragam, mulai dari menjaga kesehatan jantung hingga membuat kulit bersinar alami. Kandungan serat, kalium, vitamin C, vitamin B6, dan fitonutrien membuat manfaat terong begitu besar bagi kesehatan jantung Anda.
Selain itu, flavonoid atau pigmen larut air pada terong bisa mencegah berbagai jenis penyakit jantung. Di sisi lain, senyawa asam klorogenat terbukti mampu menurunkan berat badan serta kadar kolesterol jahat atau LDL (lipoprotein densitas rendah) dalam tubuh.
Terong memiliki banyak jenis dan mudah ditemui seperti di swalayan hingga pasar tradisional. Selain itu, terong juga mudah untuk ditanam di lingkungan rumah. Bagi Anda yang senang berkebun, coba saja untuk menanam terong dan hasilnya bisa dikonsumsi sendiri.
Sejarah Terong
Terung atau terong ialah tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal usul budidayanya berada di bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500. Buahnya mempunyai berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih.
Catatan tertulis yang pertama tentang terung dijumpai dalam Qí mín yào shù, sebuah karya pertanian Tiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544. Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa pohon ini dibawa masuk ke dunia Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arab pada awal Abad Pertengahan.
Terong masih keluarga dengan Solanaceae. Dulu, terong pernah dianggap beracun, senasib dengan varietas leunca dan kentang. Namun kenyataannya, terong justru punya manfaat baik bagi kesehatan.
Sebagian terong memang agak pahit dan dapat mengiritasi perut serta mengakibatkan gastritis. Karena itulah, sebagian sumber mengatakan bahwa terong dapat mengakibatkan atau memperburuk artritis.
Morfologi Terong
Terong ialah terna yang sering ditanam secara tahunan, dan tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar, berukuran 10-20 cm (4-8 inci) panjang dan lebarnya 5-10 cm (2-4 inci). Jenis terong liar yang lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci) dan panjangnya 15 cm (6 inci).
Batangnya biasanya berduri, warna bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang sarinya berwarna kuning, buahnya berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Cara menanam terong yakni dengan cara disemai, setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu). Panen dimulai pada 70-80 hari setelah semai selanjutnya setiap 5 hari.
Dari segi botani, buah yang dikelaskan sebagai beri ini memiliki banyak biji yang kecil dan lembut, yang dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, yaitu sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau.
Kandungan Nutrisi dalam Terong
Berikut merupakan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang terdapat di dalam 100 gram (g) terong:
•Air: 92,3 g
•Energi: 25 kalori (Kal)
•Protein: 0,98 g
•Lemak: 0,18 g
•Karbohidrat: 5,88 g
•Serat: 3 g
•Kalsium: 9 miligram (mg)
•Zat besi: 0,23 mg
•Magnesium: 14 mg
•Fosfor: 24 mg
•Kalium: 2 mg
•Seng: 0,16 mg
•Vitamin C: 2,2 mg
•Folat: 22 mcg
•Beta karoten: 14 mikrogram (mcg)
•Lutein + zeaxanthin: 36 mcg
Manfaat Konsumsi Terong
Berikut manfaat konsumsi terong yang baik bagi kesehatan, di antaranya:
1. Manfaat terong untuk kesehatan jantung
Kandungan serat, kalium, vitamin C, vitamin B6, dan fitonutrien membuat manfaat terong begitu besar bagi kesehatan jantung. Selain itu, flavonoid atau pigmen larut air pada terong bisa mencegah berbagai jenis penyakit jantung, zat pigmen ini juga bisa menurunkan tekanan darah darah.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, salah satu jenis flavonoid yang ampuh untuk melindungi jantung adalah antosianin.
2. Mengendalikan kadar kolesterol
Sebuah studi di jurnal Phytotherapy Research menunjukkan bahwa rutin konsumsi terong dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol, karena terong kaya kandungan senyawa asam klorogenat, yang terbukti mampu menurunkan berat badan serta kadar kolesterol jahat atau LDL (lipoprotein densitas rendah) dalam tubuh.
Terong sendiri tidak mengandung kolesterol sama sekali sehingga aman dimakan oleh seseorang yang sedang menjaga keseimbangan kadar kolesterolnya. Selain menurunkan kadar kolesterol jahat, asam klorogenat berfungsi sebagai antivirus, antimikroba, dan antikarsinogen.
3. Manfaat terong untuk fungsi otak
Kulit terong kaya kandungan nasunin, yaitu zat antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan otak. Nasunin mampu melindungi membran sel otak dari serangan radikal bebas serta melancarkan proses distribusi zat gizi di dalam sel-sel tubuh.
Nutrisi lain dalam terong yang baik untuk otak adalah antosianin. Zat pigmen tersebut bertanggung jawab untuk memicu peredaran darah menuju otak serta mencegah peradangan saraf otak. Jadi bisa membantu mencegah berbagai penyakit dan gangguan fungsi kognitif otak yang disebabkan oleh proses penuaan.
4. Mengurangi risiko kanker
Terong banyak mengandung polifenol, antosianin, dan asam klorogenat. Zat-zat tersebut baik untuk mencegah pertumbuhan tumor serta menghentikan penyebaran sel kanker di dalam tubuh.
Selain itu, ketiga zat ini dapat memicu produksi enzim khusus dalam sel yang bertugas untuk membuang berbagai racun dan membunuh sel kanker. Asam klorogenat bersifat antimutagen, artinya, bisa melawan kerusakan gen di dalam tubuh yang berisiko menyebabkan kanker.
5. Membuat kulit lebih lembut dan bercahaya
Terong kaya akan kandungan antioksidan yang terdiri dari kira-kira 92% air. Itu sebabnya, makan terong bisa membantu melembapkan dan menutrisi kulit dari dalam. Antioksidan juga bertugas menangkal radikal bebas yang bisa membunuh sel-sel kulit.
6. Menjaga kesehatan fungsi otak
Kulit terong kaya kandungan nasunin, yaitu zat antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan otak. Nasunin mampu melindungi membran sel otak dari serangan radikal bebas serta melancarkan proses distribusi zat gizi di dalam sel-sel tubuh.
Nutrisi lain dalam terong yang baik untuk otak adalah antosianin, karena zat pigmen tersebut bertanggung jawab untuk memicu peredaran darah menuju otak serta mencegah peradangan saraf otak. Hal ini bisa mencegah berbagai penyakit dan gangguan fungsi kognitif otak yang disebabkan oleh proses penuaan.
7. Mengurangi risiko kanker
Terong banyak mengandung polifenol, antosianin, dan asam klorogenat, yang baik untuk mencegah pertumbuhan tumor serta menghentikan penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Selain itu, ketiga zat ini dapat memicu produksi enzim khusus dalam sel yang bertugas untuk membuang berbagai racun dan membunuh sel kanker. Asam klorogenat juga bersifat antimutagen yakni bisa melawan kerusakan gen di dalam tubuh yang berisiko menyebabkan kanker.
8. Membuat kulit lebih lembut dan bercahaya
Terong kaya kandungan yang bertugas menangkal radikal bebas yang dapat membunuh sel-sel kulit. Radikal bebas inilah yang mengakibatkan kulit tidak kenyal dan tampak lebih gelap.
Advertisement