Manfaat dan Efek Samping Minuman Isotonik Usai Berolahraga
Sebagian orang mungkin memilih minuman isotonik, karena dipercaya ampuh menggantikan cairan dalam tubuh usai berolahraga. Pun ketika sedang beraktivitas di luar dan cuaca sedang panas, minuman isotonik juga kerap dicari karena menyegarkan. Apalagi minumannya masih dingin.
Namun, Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi minuman isotonik setiap hari. Hal ini terkait kandungan gula dan sodiumnya yang cukup tinggi, sehingga terlalu banyak mengonsumsi minuman isotonik dapat menyebabkan kenaikan berat badan, dan peningkatan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Minuman isotonik juga dapat memperberat kinerja ginjal. Jika kamu mengonsumsi minuman ini tanpa disertai aktivitas fisik seperti olahraga, manfaat minuman isotonik bisa dibilang akan menjadi sia-sia dan membuat tubuh membuang zat-zat yang tidak diperlukan. Oleh karena itu, air putih tetap minuman yang paling baik untuk dikonsumsi untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
Kandungan Minuman Isotonik
Biasanya dalam minuman isotonik akan terkandung beberapa gizi, seperti:
- 12-16 persen karbohidrat serta air
- 19 gram gula
- 200 mg sodium
- 80 kalori per 250 ml
Manfaat Minuman Isotonik
1. Menambah energi dan stamina
Minuman isotonik biasanya mengandung tambahan gula, seperti glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Berkat kandungan gula tambahan tersebut, minuman isotonik dapat menambah energi dan stamina tubuh ketika berolahraga, serta mengurangi rasa lelah.
Minuman isotonik umumnya lebih dianjurkan untuk diminum pada saat melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang cukup lama, yakni sekitar 1-4 jam, atau ketika Anda melakukan olahraga dengan intensitas berat, misalnya sepak bola, bola basket, berlari, HIIT, latihan kardio, dan bersepeda.
2. Mencegah dehidrasi
Minuman isotonik juga mengandung elektrolit atau mineral yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan jumlah cairan tubuh, mencegah dehidrasi, dan menjaga fungsi organ tubuh tetap optimal.
Selain itu, elektrolit juga berperan dalam mengontrol tekanan darah, mengendalikan kontraksi otot, dan mengatur keseimbangan pH atau tingkat keasaman darah. Elektrolit dalam minuman isotonik dapat berupa natrium, kalium, magnesium, dan kalsium, yang tidak ditemukan pada air putih biasa.
3. Mencegah kram otot saat olahraga
Selain dapat menggantikan cairan dan elektrolit di dalam tubuh, minuman isotonik juga bermanfaat untuk menjaga kontraksi otot dan mengurangi risiko terjadinya cedera atau kerusakan jaringan otot serta saraf saat sedang berolahraga.
4. Menjaga keseimbangan
Minuman isotonik yang ketiga ialah menjaga keseimbangan air dan garam di dalam tubuh, karena kandungan zat elektrolit berperan penting untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, seperti sodium, potasium, kalsium, dan magnesium.
Minuman isotonik juga berfungsi efektif menjaga keseimbangan tubuh setelah berolahraga. Selain itu, aktivitas atau performa stop-start atlet juga meningkat sebesar 24 persen.
5. Mencegah Dehidrasi Berat
Seorang atlet paling berisiko mengalami kekurangan cairan di dalam tubuh bahkan hingga dehidrasi berat. Apabila tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan beragam penyakit, seperti sakit kepala, halusinasi hingga kejang-kejang.
Jadi, cara efektif untuk menghindari dehidrasi berat ialah mengonsumsi minuman isotonik. Karena minuman isotonik memiliki kemampuan untuk mengembalikan cairan tubuh ke dalam keadaan normal.
Efek Negatif Minuman Isotonik
1. Pertambahan berat badan
Salah satu dampak buruk yang dapat terjadi dari rutin mengonsumsi minuman isotonik adalah bertambahnya berat badan. Minuman ini dibuat untuk menggantikan kalori yang dibakar saat berolahraga. Jika dikonsumsi tidak dalam keadaan membakar kalori, karbohidrat yang terkandung di dalamnya dapat bertumpuk di dalam tubuh.
Jika tujuan Anda berolahraga untuk menurunkan berat badan, sebaiknya lebih banyak konsumsi air putih dibandingkan minuman isotonik.
2. Kandungan gula tinggi
Selain kaya akan kandungan vitamin dan mineral, minuman isotonik juga kaya gula. Jika dikonsumsi secara berlebihan, ada banyak gangguan kesehatan yang dapat terjadi, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Pastikan untuk membatasi pengonsumsian minuman isotonik untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan.
Cara Membuat Minuman Isotonik Sendiri
Minuman isotonik bisa Anda buat sendiri dibanding harus membeli tanpa kita ketahui komposisinya dengan jelas. Berikut ini resepnya.
1. Minuman Isotonik Lemon
a. Bahan:
- 1 gelas air
- 2 sendok makan perasan lemon
- Sedikit atau sejumput garam
- Stevia
b. Cara membuat:
1. Campur semua bahan ke dalam wadah, aduk rata.
2. Masukkan garam dan stevia perlahan, sambil koreksi rasa.
3. Minuman isotonik lemon siap dihidangkan.
2. Minuman Isotonik Pisang
a. Bahan:
- 1 sendok makan madu
- ΒΌ sendok teh garam
- 1 cangkir jus jeruk atau air kelapa
- 1 buah pisang yang sudah dilumatkan
- 500 ml air
b. Cara membuat:
1. Campurkan semua bahan ke dalam wadah, aduk rata.
2. Masukkan air sembari mengaduk campuran bahan.
3. Pindahkan ke botol.
4. Isotonik pisang siap dinikmati.