Manfaat Berenang yang Tak Dimiliki Olahraga Lainnya
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang sangat berguna sebagai alat pendidikan, sebagai rekreasi yang sehat, menanamkan keberanian, percaya diri, dan sebagai terapi yang terkadang dianjurkan oleh dokter, serta untuk keselamatan diri atau orang lain. Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah. Bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu di "goa perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain.
Dahulu orang Yunani dan Romawi menjadikan berenang sebagai kebutuhan vital dalam kemiliteran, bahwa para tentara dituntut untuk mahir berenang dan menjadi perenang yang tangguh. Sedangkan di Jepang, renang adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para samurai.
Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada tahun 36 Sebelum Masehi. Lalu di abad pertengahan, renang termasuk dalam tujuh kemahiran yang harus dimiliki oleh para satria termasuk berenang dengan membawa senjata, selain kemahiran bersyair, main catur, menunggang kuda, memanah, main anggar, dan berburu.
Masyarakat modern pertama yang mengembangkan aktivitas berenang sebagai olahraga ialah Britania Raya, dan pada abad ke-19 kompetisi berenang diadakan di London di enam kolam buatan manusia. Kemudian perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang.
Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat.
Macam Gaya Renang
1. Gaya bebas
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu, yang dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa digunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
Gaya bebas dapat dilakukan dengan cara posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah.Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas.
2. Gaya dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi, yakni dengan cara posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak merupakan berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap.
Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan, kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
3. Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu diciptakan pada 1933. Perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki. Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan.
Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba, udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
4. Gaya punggung
Orang yang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air, posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Manfaat Berenang
1. Menjaga kesehatan jantung
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa olahraga renang dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh dan kemampuan tubuh dalam menggunakan oksigen. Dengan demikian, tidak hanya berdampak pada kesehatan jantung, berenang secara rutin juga baik untuk memelihara fungsi berbagai organ tubuh serta menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Membangun massa otot
Berbagai gerakan dalam olahraga renang menuntut hampir seluruh otot tubuh untuk bergerak melawan tekanan di dalam air. Hal tersebut menyebabkan berenang dapat meningkatkan kelenturan dan massa otot tubuh juga baik dilakukan untuk mengecilkan betis dan membuatnya tampak lebih kencang.
3. Membantu Turunkan berat badan
Berenang selama 1 jam dapat membakar sekitar 500-650 kalori. Oleh karena itu, berenang bisa menjadi olahraga pilihan bagi yang ingin menurunkan berat badan.
4. Mengurangi stres
Stres merupakan kondisi yang umum dialami oleh hampir setiap orang. Renang bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasinya, bahwa berenang dapat melemaskan otot-otot tubuh, sehingga membuat tubuh lebih rileks.
5. Meningkatkan kualitas tidur
Sebuah studi yang dilakukan terhadap penderita insomnia menunjukkan bahwa berenang dapat meningkatkan kualitas tidur mereka. Oleh karena itu, jika mengalami gangguan tidur, cobalah untuk berenang agar tidur lebih nyenyak di malam hari.
6. Meringankan radang sendi
Berenang juga dapat mengurangi rasa nyeri akibat peradangan sendi, sehingga aman dan justru dianjurkan bagi penderita arthritis. Penelitian lain pun menyebutkan bahwa penderita osteoporosis yang berenang secara rutin dapat mengalami penurunan nyeri sendi.
7. Mengatasi kondisi saraf kejepit
Salah satu cara untuk mengatasi saraf kejepit yakni dengan berenang, karena berbagai gerakan dalam renang bisa membuat otot-otot punggung dan tulang belakang menjadi lebih santai dan rileks.
Tips Mendapatkan Manfaat Berenang secara Maksimal
Untuk mencegah terjadinya cedera, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan olahraga renang, di antaranya:
1. Gunakan pakaian renang yang nyaman dan pas dengan tubuh.
2. Pakailah kacamata renang, bila perlu, untuk mencegah rasa perih pada mata akibat kandungan klorin di dalam air kolam renang.
3. Lakukan pemanasan sebelum memasuki kolam renang.
4. Sediakan dan konsumsi air minum secara teratur di sela-sela waktu renang.
5. Akhiri sesi berenang dengan pendinginan.
Jika Anda memiliki penyakit tertentu dan ragu apakah kondisi tubuh Anda memungkinkan untuk melakukan olahraga renang, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari cedera dan manfaat berenang pun dapat Anda peroleh secara maksimal.