Mandi di Sungai, Dua Bocah di Banyuwangi Tewas Tenggelam
Malang menimpa dua bocah kakak beradik, Alvaro Rizki Ardiyansah, 8 tahun dan Azzahra Al Isha Rahma, 6 tahun. Dua bocah tinggal di Dusun Kampung Baru, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. Keduanya meregang nyawa akibat tenggelam saat berenang di sungai yang berada di Dusun Petahunan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.
Musibah itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Awalnya, dua bocah ini berenang bersama dua kakaknya, Arya Evan Bramahtio, 9 tahun dan Asrof, 12 tahun. Beberapa warga yang melihat mereka berenang sudah mengingatkan mereka untuk berhati-hati dan meminta mereka untuk pulang.
“Sekitar pukul 13.30 WIB, warga yang rumahnya berada di dekat TKP mendengar teriakan minta tolong dari korban. Kemudian saksi bangun dan keluar rumah dan mendapati ada dua orang anak yang tengelam dan minta tolong,” jelas Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin melalui Kapolsek Gambiran AKP Suryono Bhakti.
Seketika itu, saksi menolong kedua korban dari sungai. Kedua korban yang selamat itu menyampaikan kalau dua adiknya hanyut terbawa aliran sungai. Mendengar itu, warga kemudian minta tolong pada masyarakat sekitar.
Sejumlah warga segera melakukan pencarian dengan turun ke sungai. 15 menit kemudian, tepatnya pukul 13.45 WIB, warga berhasil menemukan Alfato Rizki Ardiansah. Dia ditemukan di dasar sungai yang berjarak sekitar 50 M dari tempatnya hanyut.
“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal,” jelas mantan Kapolsek Giri ini.
Warga terus melakukan pencarian. Sekitar pukul 14.15 WIB, pencarian membuahkan hasil. Azzahra Al Isha Rahma berhasil ditemukan. Sama seperti Alfato Rizki Ardiansah, gadis kecil ini juga ditemukan di dasar sungai. Hanya saja lokasinya lebih jauh yakni sekitar 300 meter dari tempatnya tenggelam.
“Kedua korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan luar,” jelasnya.
Suryono menyatakan, kedua orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi pada kedua anaknya yang meninggal. Mereka menyadari peristiwa tersebut murni kecelakaan dan sudah menjadi takdir untuk kedua anaknya.
“Orang tuanya telah membuat surat penolakan untuk dilakukan autopsi,” pungkasnya.
Advertisement