Mandek 2 Tahun, Menpora Buka Kejurnas Pacu Kuda di Pasuruan
Setelah berhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Kejurnas Pacu Kuda Pordasi ke-56 kembali bergulir. Ajang yang memperebutkan Piala Presiden ini kembali digelar pada Minggu, 9 Oktober 2022 di Lapangan Pacuan Kuda Ki Ageng Astro Joyo, Coban Joyo, Kejayan, Pasuruan, itu berlangsung meriah.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pun mengapresiasi PP Pordasi atas dimulainya kembali kejuaraan yang sempat vakum dua tahun ini. Menurutnya, tanpa upaya keras dari pengurus Pordasi, Kejurnas Pacu Kuda Pordasi ke-56 Seri 2 ini tidak akan bisa dimulai lagi.
“Saya berterima kasih kepada pengurus Pordasi yang telah memulai kejuaraan yang memperebutkan Piala Bapak Presiden ini,” kata politisi Partai Golkar tersebut.
Ia meyakini, dengan digulirkannya Kejurnas Kuda Pacu Seri 1 dan 2 di Pasuruan ini, seri-seri selanjutnya akan bisa digelar, begitu juga kejuaraan yang sama di tahun-tahun berikutnya.
“Semoga tidak ada masalah serius yang bisa menghentikan kegiatan keolahragaan kita, termasuk aktivitas olahraga yang dinaungi Pordasi,” tutur Menpora.
Ketua Umum (Ketum) PP Pordasi Triwatty Marciano menyambut baik kehadiran langsung representasi pemerintah pusat untuk membuka gelaran ini. Pasalnya, dengan dukungan langsung Menpora ini, ia berharap peserta dan masyarakat olahraga berkuda pacu semakin termotivasi untuk mengembangkan dan memajukan olahraga tersebut.
“Untuk tuan rumah Jawa Timur, mudah-mudahan dengan kehadiran Pak Menpora pada pembukaan ini bisa memberikan semangat baru. Begitu juga dengan seluruh peserta dan komunitas berkuda di Indonesia,” harapnya.
Pada Kejurnas kali ini hadir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Jawa Timur, Benny Sampirwanto yang mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar P., Ketum KONI Jawa Timur M. Nabil, Ketua Pengprov Pordasi Jawa Timur H.Rui dan beberapa Ketua Pengprov Pordasi yang telah mengirimkan kontingennya untuk berlomba.
Adapun kejurnas kali ini diikuti 12 kontingen. Selain tuan rumah Jawa Timur, juga ada wakil Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara ,Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, NTT, dan Papua. Total, sebanyak 96 ekor kuda beradu kecepatan pada kejurnas kali ini.
Perebutkan 168 Poin
Untuk membawa pulang Piala Bergilir Presiden RI, seluruh kontingen wajib mengumpulkan poin tambahan sebanyak 168 demi meraih jumlah poin terbanyak. Sebelumnya pada Seri 1 yang digelar 31 Juli 2022 di tempat yang sama, para peserta sudah meraih poin.
“Pada Seri 1 lalu, kontingen Sulawesi Utara berhasil mengumpulkan total 56,5 poin, disusul kontingen Sulawesi Barat dengan 27 poin dan pada posisi ketiga adalah kontingen Kalimantan Selatan dengan 15,5 poin,” terang Ketua Panpel Kejurnas Pacu Kuda Ir. MT. Prasetyo Oedjiantono, MSCE.
Sayangnya, Pengurus Provinsi (Pengprov) Pordasi Jawa Barat yang mempunyai kuda-kuda Pacu potensial justru absen di kejurnas kali ini. Padahal, Jawa Barat adalah juara umum kejurnas tahun 2019 di Tegal Waton, Salatiga, tepatnya terakhir kali Kejurnas Pacu Kuda Pordasi digelar sebelum Pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Sedangkan pada Kejurnas tahun 2018 di Sulawesi Utara, Jawa Tengah menjadi jawaranya. Tapi pada Kejurnas kali ini kontingen Jateng hanya mengirimkan seekor kuda, yakni King Tarez milik Lambang Gani dari Nagapasa Stable.
Ketua Panpel mengimbau agar kontingen yang absen tahun ini dapat mengikuti Kejurnas tahun depan di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, sebagaimana amanat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pordasi 2022 di Palembang. Yang mana juga memutuskan lokasi Kejurnas tahun ini di Jawa Timur.
Beberapa pertandingan pada Kejurnas Pacu Kuda Pordasi ke-56 Seri 2 Piala Presiden Tahun 2022 ini, antara lain;
Kelas A Terbuka 2.200 meter,
Kelas A 1.300 meter
Kelas B 1.800 meter
Kelas B 1.200 meter
Kelas C 1.600 meter
Kelas C 1.100 meter
Kelas D 1.400 meter
Kelas D 1.000 meter
Kelas E 1.200 meter
Kelas F 1.000 meter
Para peserta memperebutkan total hadiah sebesar Rp310.000.000, dan tentunya disertai trofi dan medali bagi kuda, joki, pelatih, groom dan pemilik kuda.
Selain itu, Taspen Life memberikan jaminan bagi peserta yang terkait dengan pertandingan. Bagi mereka yang mengalami kecelakaan, Taspen Life akan memberikan dukungan baik itu terluka maupun meninggal dunia.