Manajer Konfirmasi Peluang Quartararo Tinggalkan Yamaha
Akhir-akhir ini Fabio Quartararo menjadi sorotan utama. Penyebabnya, sang manajer mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan pabrikan lain.
Ini menyusul buruknya performa Yamaha, di mana juara dunia musim lalu itu hanya sekali finis dari empat balapan pembuka. Tampaknya pembalap Prancis ini akan menghadapi sisa musim 2022 yang sulit lantaran ketidakmampuan Yamaha meningkatkan performa YZR-M1.
Seperti diketahui, Quartararo terus tercecer di bawah grafik top-speed para pembalap lain. Tidak hanya itu, ia juga menderita masalah grip pada tiga dari empat putaran pembuka.
Kesulitan itu terlihat jelas pada MotoGP Indonesia di Mandalika. Di mana Quartararo kehilangan kecepatannya. Meski pembalap 22 tahun itu tiba-tiba tampil cepat di Argentina, begitu juga Austin. Namun ia selalu tidak mampu bersaing dengan para pembalap Ducati, Aprilia, dan Suzuki.
Kelemahan Yamaha semakin terekspos saat Quartararo mengalami kecelakaan pada kualifikasi MotoGP Amerika lantaran melampaui batas dalam upayanya mengejar kelima pembalap Ducati yang dipimpin oleh Jack Miller, dan gagal.
Dengan Yamaha kesulitan menyalip motor lain karena defisit top-speed dan kurangnya grip di sirkuit, akhir pekan Quartararo tampaknya sangat dikondisikan oleh posisi startnya.
"Apa yang dapat saya lakukan?" kata Quartararo setelah balapan hari Minggu. “Saya tidak bisa berbuat apa-apa. “Jika Anda memeriksa hari ini, saya berada di urutan keenam (di grid) dan saya adalah motor pertama yang bukan Ducati,” keluh Quartararo.
"Jadi, jika saya bisa melakukan sesuatu, saya akan melakukannya. Yang bisa saya lakukan adalah memberikan 100% kemampuan saya dan mencoba berjuang untuk yang terbaik."
Dari situ jelas bahwa Quartararo frustrasi, tidak bahagia, terganggu oleh kurangnya peningkatan performa motor. Upaya Quartararo untuk memenangkan gelar berturut-turut terlihat sulit.
Bertahan atau Pindah
Quartararo memang senang dengan penampilannya di Austin, namun prospeknya untuk memenangi balapan akan sangat berpengaruh pada masa depannya, di mana dia memasuki tahun terakhir kontraknya bersama Yamaha.
Yamaha sendiri menegaskan bahwa mempertahankan El Diablo menjadi prioritas utama mereka. Namun dengan terbatasnya peningkatan YZR-M1 selama beberapa tahun terakhir, Quartararo tampaknya tengah mencari pintu keluar dari pabrikan Garpu Tala.
Seperti dikutip dari MotoGP.com, manajernya, Eric Mahe, mengatakan: "Tidak ada pembaruan. Kami sedang memeriksa semua parameter. Kami hanya perlu tahu di mana Fabio dapat mencapai hasil terbaik dan di mana kami berada, pada tahap ini."
Meski menyatakan pihaknya dan Yamaha tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan, Eric membenarkan bahwa ada kemungkinan bagi Quartararo untuk hengkang.
"Ya, tentu saja. Kami sangat menghormati Yamaha tetapi karena alasan tertentu saya tidak bisa mengatakannya, kami harus memikirkannya," jawab Eric terkait kemungkinan Quartararo pindah ke pabrikan lain.
Honda dan Ducati bisa dibilang memiliki daya tarik terbesar bagi sang pembalap. Keduanya telah menunjukkan minat pada Quartararo. Kehadiran Quartararo tentu mengancam posisi Jack Miller dan Pol Espargaro karena kedua pabrikan yang mengontraknya jelas tidak akan menolak pembalap sekelas Quartararo.
Ducati mungkin menjadi opsi yang sulit didapat Quartararo karena pimpinan klasemen saat ini, Enea Bastianini dan pembalap Pramac Jorge Martin kemungkinan akan memperebutkan satu posisi bersama Francesco Bagnaia. Namun tetap saja kehadiran seorang juara dunia akan sulit untuk ditolak.
Jadi, meski semua tanda masih menunjukkan Quartararo tetap bersama Yamaha, tapi El Diablo sangat mungkin akan pergi di akhir musim nanti.