Manajer Baru, Hazora Jember Ditarget Punya Lab Pengujian Air
Perumdam Tirta Pendalungan Jember mengangkat manajer Hazora yang baru. Sejak tanggal 17 Maret 2023, perusahaan air minum kemasan milik daerah itu dipimpin oleh Soni.
Soni menjabat sebagai Manajer Hazora setelah dinyatakan memenuhi kualifikasi dalam proses seleksi internal.
Direktur Utama Perumdam Tirta Pendalungan Jember Miftahur Ridho mengatakan, setelah menemukan pelanggaran pengelolaan kas yang menimbulkan kerugian perusahaan sebesar Rp 144.866.306, pihaknya mengambil keputusan memecat manajer Hazora sebelumnya berinisial K.
Pemecatan itu dilakukan meski yang bersangkutan sudah mengembalikan kerugian perusahaan sesuai nominal hasil audit internal.
Selanjutnya, untuk mengisi jabatan manajer yang baru, Perumdam Tirta Pendalungan Jember melakukan seleksi internal untuk menentukan manajer Hazora yang baru. Dalam proses seleksi tersebut terdapat empat orang yang mendaftar.
Namun, setelah dilakukan asesmen akhirnya mengerucut menjadi satu nama, yakni Soni. Sebelumnya, Soni menjabat sebagai asisten quality control divisi produksi perusahaan Hazora.
“Dalam proses seleksi tersebut dilakukan berbagai asesmen, mulai dari asesmen psikologi, visi misi, termasuk memaparkan konsep pengembangan Hazora,” kata Ridho, Sabtu, 18 Maret 2023.
Pemilihan Soni menjadi manajer Hazora yang baru sudah melalui berbagai pertimbangan. Soni dinilai memiliki kemampuan manajemen yang baik, sebab yang bersangkutan sudah mengantongi sertifikat ISO (International Organization for Standardization).
Ridho berharap, agar permasalahan yang dilakukan manajer sebelumnya tidak terulang, dalam minggu pertama meminta Soni fokus kepada penataan SOP. Seluruh SOP mulai dari karyawan mulai bidang produksi dan distribusi harus diatur dengan jelas deskripsi pekerjaan dan kewajiban masing-masing.
“Pada masa periode awal kami meminta seluruh SOP dibukukan dengan baik,” jelas Ridho.
Setelah penataan SOP selesai dan dipatuhi oleh seluruh staf, Soni juga diminta melakukan inovasi. Ditargetkan Hazora memperluas pasar, tidak hanya di Jember tetapi juga ke luar Jember. Termasuk harus memikirkan diferensiasi bisnis agar Hazora memiliki produk unggulan.
Selanjutnya, Ridho juga menginginkan agar ruang-ruang kosong di kantor Hazora dimanfaatkan dengan maksimal. Salah satunya nanti agar difungsikan sebagai pusat laboratorium pengujian air.
Sebab, sejauh ini Hazora dan beberapa perusahaan air dalam kemasan lainnya yang ada di Jember melakukan uji laboratorium ke Surabaya, Yogyakarta, dan PDAM kota/kabupaten lain. Biaya yang dikeluarkan dalam proses uji laboratorium tersebut juga tidak sedikit.
Lebih jauh Ridho mengatakan, status perusahaan Hazora Jember saat ini sudah ditarik kembali menjadi bagian dari struktur Perumdam Tirta Pendalungan Jember. Hazora tidak lagi sebagai anak perusahaan seperti yang terjadi pada tahun 2018 hingga 2022.
“Hazora saat ini menjadi bagian dari SOTK kami, bukan sebagai anak perusahaan yang belum komplet secara legalitas,” pungkas Ridho.