Manajemen Siap Asuransikan Kapal yang Bongkar Ikan di PP Masami
Manajemen Pelabuhan Perikanan (PP) Masami, Banyuwangi siap mengasuransikan kapal ikan yang melakukan bongkar di pelabuhan tersebut. Tujuannya agar pemilik kapal tidak was-was jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan bongkar di PP Masami.
Hal ini disampaikan pengelola PP Masami, Rudi Steven. Menyusul statemen pihak Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi yang menyampaikan agen atau nahkoda tidak berani bongkar di PP Masami karena melihat arus dan gelombang yang ada pelabuhan tersebut.
“Kita akan mengasuransikan kapal yang bongkar di PP Masami,” jelasnya, Jumat, 8 September 2023.
Dia menjelaskan, asuransi untuk kapal ikan yang bersandar di PP Masami ini untuk menjawab keraguan pihak-pihak tertentu. Utamanya pemilik kapal atas risiko yang mungkin dialami saat melakukan bongkar di PP Masami.
Rudi Steven menyebut, asuransi untuk kapal ikan yang bongkar di PP Masami ini akan disesuaikan dengan biaya sandar masing-masing kapal. Langkah ini sebagai solusi agar kapal ikan bisa tidak lagi ragu untuk melakukan bongkar di PP Masami. “Tentunya biayanya disesuaikan dalam biaya sandar kapal," katanya.
Lebih jauh dijelaskan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan uji coba sandar menggunakan kapal nelayan di pelabuhanya PP Masami. Hasilnya, kata Dia, kapal-kapal nelayan tersebut bisa berlabuh dengan aman.
Secara logika, lanjut Rudi, jika kapal-kapal kecil bisa bersandar, tentunya kapal ikan dengan ukuran GT yang lebih besar juga bisa bersandar untuk bongkat di PP Masami. "Kondisi cuaca sudah memungkinkan, tapi kapal ikan masih bongkar di Tanjungwangi, seharusnya sudah bisa diarahkan ke sini," ujarnya.
Sebelumnya Kepala PPN Prigi, Ririn Sugihariyati, menyatakan, pengalihan lokasi bongkar kapal ikan dari PP Masami ke Pelabuhan Tanjungwangi dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Jika kondisi cuaca sudah normal, kapal Ikan harus kembali ke Pelabuhan Pangkalan sesuai yang tertera dalam izinnya.
“Sesuai (prakiraan) BMKG cuacanya tidak memungkinkan untuk bisa mendaratkan atau berlabuh di PP Masami, berawalnya dari situ,” jelasnya melalui sambungan telepon, Selasa, 5 September 2023 lalu.
Menurut Ririn, pengalihan itu dilakukan bukan atas keinginan secara pribadi, tetapi karena memang cuaca atau gelombang tidak memungkinkan kapal bersandar di sana. Bahkan menurutnya, ada kapal yang bersandar di situ tempat talinya yang di kapal lepas karena gelombang dan arus yang kuat. “Kami juga harus menjaga keselamatan kapal perikanan,” tegasnya.
Ririn menyebut, jika kondisi arus gelombangnya memungkinkan, pihaknya mendorong semua agen dan kapal ikan bisa bongkar di PP Masami. Menurutnya, beberapa waktu lalu, petugas Syahbandar, agen, nahkoda, dan pihak PP Masami mengecek kondisi di pelabuhannya. Hasilnya, kata Dia, kapal sebenarnya masih terkendala dengan arus yang ada pelabuhan tersebut.
Jika memang dipaksakan untuk bersandar di sana, menurutnya, harus ada pernyataan dari PP Masami untuk ikut bertanggungjawab jika terjadi apa-apa. Namun menurutnya, pihak PP Masami tidak mau membuat surat pernyataan itu.
“Jadi agen atau nahkoda tidak berani karena melihat arus dan gelombangnya saat itu. Kita mendorong ke situ,” katanya.