Jika Tak Ingin Jadi Tim Musafir, Persik Kediri Harus Lakukan Ini
Manajemen Persik Kediri berkejaran dengan waktu untuk memenuhi rekomendasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) soal standar Stadion Brawijaya Kediri. Mereka tak mau menjadi tim musafir alias harus bertanding di kota lain untuk laga home.
Asal tahu saja, stadion ini diusulkan oleh manajemen Persik Kediri untuk menyelenggarakan laga home Persik Kediri.
Sayangnya, berdasarkan verifikasi dari PT LIB ada beberapa waktu lalu, ada beberapa hal yang harus dibenahi dari Stadion Brawijaya jika ingin menyelenggarakan laga home Persik Kediri. Hal-hal yang harus dibenahi itu antara lain lampu stadion, bench pemain, toilet untuk suporter dan mistar gawang.
CEO Persik Kediri Abdul Hakim Bafagih pun menjelaskan jika pihaknya kini masih berupaya untuk membantu perbaikan prasarana.
"Bench pemain sudah dirakit, untuk verifikasi lampu insyaalloh Minggu depan. Kemarin kami sudah berkordinasi dengan pihak PSSI untuk verifikasi itu. Kami jelaskan kondisi di lapangan bagaimana. Kami usahakan tidak ada musafir," terangnya.
Abdul Hakim Bafagih juga menepis anggapan jika manajemen Persik Kediri diam saja tidak memperjuangkan Stadion Brawijaya agar bisa lolos verifikasi.
"Itu bisa saya bantah. Itu keliru betul karena teman-teman di Kediri sudah bergerak. Saya kemarin di Jakarta sudah bergerak untuk mempercepat proses verifikasi stadion itu," Kata Abdul Hakim.
Ia menilai pembenahan stadion yang dianggapnya sangat penting adalah bench pemain, lampu stadion dan score board yang harus menggunakan teknologi digital.
"Itu yang harus kami lengkapi terlebih dahulu," ujarnya.
Pria yang juga tercatat sebagai anggota DPR RI ini kembali menegaskan jika manajemen tetap berupaya keras, agar Persik Kediri tetap bisa bermain di stadion Brawijaya Kediri.
Perbaikan stadion untuk fasilitas lampu dan bench pemain rencananya akan diambilkan uang dari sponsor Persik Kediri.