Maling 22 Sekolah Dibekuk, Guru Jombang Kirim Bunga untuk Polisi
Keberhasilan Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Jombang meringkus pelaku pencurian yang selama ini menyasar gedung sekolah, mendapat apresiasi dari para guru. Mereka mengirim bunga untuk polisi, lengkap dengan pesan berisi ucapan terima kasih.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Agus Purnomo mengatakan, mewakili seluruh guru pihaknya menyampaikan apresiasi tinggi untuk jajaran kepolisian.
“Peristiwa pencurian aset sekolah yang terjadi selama ini, membuat resah para guru, siswa, dan masyarakat. Kami sangat berterima kasih kepada jajaran Polres Jombang yang sudah berhasil menangkap pelakunya, dan karangan bunga yang dikirim itu adalah ide dari para guru. Sebagai apresiasi untuk kepolisian,” kata Agus, Rabu 16 September 2021.
Agus membeberkan, sejak Januari 2021 tercatat aksi pencurian terjadi di beberapa sekolah. Mulai dari SDN Pucangro 2 dan SDN Tanggungan di Kecamatan Gudo, SDN Talunkidul 2 dan SDN Kedungpapar di Kecamatan Sumobito, SDN Plosogeneng Kecamatan Jombang, SDN Ngudirejo 1 Kecamatan Diwek, SDN Mancar Kecamatan Peterongan, SDN Pulorejo 2 Kecamatan Ngoro, dan SDN Japanan 1 Kecamatan Mojowarno.
“Terbaru, kemarin aksi pencurian terjadi di SDN Podoroto Kecamatan Kesamben. Tahun 2020 aksi pencurian juga banyak terjadi, ini sangat meresahkan,” katanya. Sejauh ini, lanjut Agus, sekolah sudah melakukan upaya pengamanan. Mulai dari memasang CCTV di lingkungan sekolah, hingga menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar sekolah dalam kegiatan ronda malam.
“Mudah-mudahan dengan sudah tertangkapnya pelaku, kejadian pencurian sudah tidak terjadi lagi. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih untuk pak Kapolres dan jajarannya,” pungkas Agus.
Seperti diberitakan, Moch Jinar Ridwan, 37, asal Dusun/Desa Grogol, Kecamatan Diwek, diringkus polisi karena melakukan aksi pencurian aset sekolah. Ia ditangkap setelah beraksi di tempat kejadian perkara (TKP) ke-22.
Dari hasil aksi jahatnya, polisi mengamankan barang bukti berupa 10 komputer all in one, 8 proyektor, 3 speaker aktif, 2 printer, 6 mesin CCTV. Tak hanya itu, polisi juga mengamankan alat yang digunakan pelaku untuk menjalankan aksinya seperti obeng, kubut, karung, dan sepeda motor.
Pelaku beraksi sejak awal Januari hingga September 2021. Sasarannya adalah sekolah yang tidak memiliki petugas keamanan atau penjaga. Sehingga dengan mudah pelaku membobol pintu pagar yang digembok dari luar, dan masuk ke dalam ruangan untuk mengambil aset-aset berharga.
Advertisement