Malaysia Tuding Indonesia Ekspor Kabut Asap, LHK Bantah Tuduhan
Kebakaran hutan di Indonesia disebut memperburuk polusi udara di wilayah pantai barat Malaysia, dan di wilayah Sarawak yang terletak di Borneo bagian Malaysia. Sedangkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya membantah tudingan itu.
Tuduhan Malaysia
Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Malaysia, Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, mengatakan bahwa asap kebakaran hutan di Indonesia telah berdampak pada kabut asap di wilayahnya.
"Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan, dan wilayah Kalimantan bagian tengah dan selatan di Indonesia telah menyebabkan kabut asap melintasi perbatasan negara," katanya dalam pernyataan resmi dirilis Jumat, 29 September 2023.
Dilansir dari Kompas, Wan Abdul Latif juga menyebut kondisi itu menyebabkan penurunan kualitas udara di Malaysia. "Kualitas udara secara keseluruhan di negara ini menunjukkan penurunan," lanjutnya.
Mengutip data citra satelit dalam laporan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) menunjukkan, 52 hotspots kebakaran hutan di Sumatra dan 264 hotspots kebakaran hutan di Kalimantan.
ASMC yang berbasis di Singapura bertugas melacak kabut asap yang mempengaruhi Asia Tenggara.
Bantahan Menteri LHK
Namun tuduhan Malaysia dibantah oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya. Berkebalikan dengan pihak Malaysia, Siti menyebut tak ada asap dari Indonesia yang memasuki wilayah Malaysia.
"Faktanya adalah tidak ada kabut asap lintas perbatasan," katanya kepada AFP, Sabtu 30 September 2023.
Dilansir dari Detik, Siti menyebut ASMC hanya menunjukkan kabut asap di Sumatra dan Kalimantan.
Ia bahkan menyebut Malaysia tidak mengerti beda antara titik panas (hot spot) dengan titik api atau fire spot. Sebab Malaysia menurutnya hanya mengacu pada data titik panas (hotspots).
"Apakah mereka tidak mengetahui bedanya antara titik panas (hotspots) dan titik api (firespots)? Jika tidak tahu persisnya, jangan sembarangan bicara," tandasnya.
Advertisement