Malaysia Perketat Gerak Warga, Ketersediaan Pangan Jadi Soal
Penerapan Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) di Malaysia, sebagai upaya menekan terjadinya peningkatan kasus COVID-19. Namun, hal itu menjadi masalah bagi kalangan pelajar dari Indonesia yang tinggal di negeri jiran itu.
Dewan Penasehat Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia, Muhammad Rajiv Syarif, mengatakan, seperti halnya MCO yang sempat diberlakukan pada 18 Maret tahun lalu, aktivitas para pelajar Indonesia terbatas bahkan dianjurkan untuk tetap berada di rumah.
“Kegiatan perkuliahan masih daring/online. Tentu saja masyarakat di sini khususnya mahasiswa, sangat terasa dengan dampaknya mengenai bagaimana kita terbatas untuk bergerak. Jarak keluar kita harus dibatasi hanya terbatas 10 km dan kita lebih diarahkan untuk di rumah saja,” ujar Rajiv, dalam keterangan Rabu 13 Januari 2021.
Seperti diketahui, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dalam pengumuman resminya, Senin 11 Januari 2021 malam menyebutkan, MCO berlaku sejak 13 – 26 Januari 2021. Pemberlakuan MCO berdampak pada aktivitas para pelajar Indonesia.
Rajiv mengemukakan, secara umum pihaknya menyambut baik kebijakan MCO, yang diharapkan bisa menekan peningkatan kasus COVID-19 di sana.
“Estimasi jika tidak dilakukan lockdown sesi kedua ini, maka di bulan Maret bisa mencapai lima ribu kasus perhari dan di bulan April bisa delapan ribu kasus perhari. Maka, meski ini berat, kami memandang ini adalah agenda yang efektif. Sehingga, kita tetap memantau dan mengapresiasi langkah tersebut,” tambahnya, seperti dilansir RRI.
Meski demikian, Rajiv mengaku khawatir akan terjadi kekurangan bahan pangan selama pemberlakuan MCO, PPI Malaysia pun berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kuala Lumpur terkait hal itu.
“Namun, ada hal-hal lain yang perlu kita cermati seperti kelengkapan bahan pangan yang dulu pernah terjadi ketidakcukupan dan ini coba kita antisipasi dengan terus bekerjasama dengan pihak kedutaan agar bisa mensupply kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya,” tutur Rajiv.
Sementara, jumlah pelajar Indonesia di Malaysia sekitar 11.000 orang yang tersebar di Kuala Lumpur, Sabah, dan Sarawak.
Selama Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) diberlakukan pada 13 – 26 Januari 2021, sejumlah hal turut diatur. Di antaranya, perlintasan melewati wilayah perbatasan tidak diperbolehkan, jumlah maksimum penumpang dalam kendaraan roda empat hanya dua orang dengan radius hanya 10 KM dari rumah, serta restoran hanya diperbolehkan melayani take away.
Hingga Selasa 12 Januari 2021 total kasus COVID-19 di Malaysia berdasarkan laman worldometers.info mencapai 141.533 kasus. Sedangkan, jumlah tambahan kasus perhari sekitar 3.309 kasus.