Malam Tahun Baru, Okupansi Hotel di Jatim Diprediksi Naik 80%
Okupansi hotel di Jawa Timur (Jatim) diprediksi akan meningkat saat malam puncak pergantian tahun nanti malam. Hal ini disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, Dwi Cahyono.
Hotel yang berada di dekat destinasi wisata merupakan hotel yang banyak dipesan pada malam tahun baru.
"Okupansi hotel diprediksi akan meningkat sampai 80 persen. Tapi mungkin tidak semua hotel di Jatim. Kami hitung kemarin belum full booking, kebanyakan yang dipesan di hotel dekat destinasi wisata," ungkapnya, Jumat, 31 Desember 2021.
Menurut Dwi Cahyono, saat malam tahun baru banyak tamu hotel yang datang langsung ketimbang melakukan booking terlebih dahulu. Jadi kenaikan okupansi baru bisa dipastikan setelah malam puncak tahun baru.
"Seperti di Pasuruan, Malang dan Batu itu lebih banyak datang langsung. Kedatangan paling besar justru grup, mice, travel. Tapi ini lebih banyak orang mendadak datang langsung," terangnya.
Dwi Cahyono mengungkapkan, peningkatan okupansi hotel mulai terjadi menjelang perayaan Natal pada 24 Desember 2021.
"Tanggal 20 Desember ada penurunan okupansi, terutama di daerah destinasi wisata. Tanggal 24 Desember mulai naik diprediksi sampai nanti malam puncak pergantian tahun," imbuhnya.
Saat ini, rata-rata okupansi hotel di Jatim ketika Natal mencapai 60 persen. Tahun sebelum-sebelumnya bisa mencapai 90, ungkap Dwi, penurunan ini kemungkinan dikarenakan cuaca dan kebijakan PPKM yang akan terapkan tetapi batal.
"Saya rasa karena waktu itu ada informasi PPKM di akhir tahun terus batal. Sudah banyak yang berlibur duluan sebelum tahun baru. Jadi waktu libur akhir tahun saat ini orang cenderung menunggu, dikhawatirkan ada ada kebijakan baru," tutup Dwi Cahyono.