Malam Ini Warga Donggala Tidur di Perbukitan
Paska gempa, ratusan warga Kecamatan Marawola, Kabupaten Donggala Jumat, 28 September malam mengungsi diperbukitan. Mereka belum berani pulang ke rumah karena takut gempa susulan dan tsunami.
Siti Hadjar, salah satu warga Desa Pewunu, Kecamatan Marawola, Kabupaten Donggala mengaku takut kembali ke rumah. "Kami sekeluarga sementara mengungsi di bukit belakang rumah sampai ada kabar kondisi aman. Karena kami semua takut ada tsunami," katanya saat dihubungi ngopibareng.id.
Pewunu adalah desa yang berjarak sekitar 10 km dari laut. Daerah ini merupakan dataran tinggi yang lokasinya berdekatan dengan bukit-bukit. Akibat gempa yang mengguncang dengan magnitude 7,7 ratusan rumah mengalami rusak parah. Bahkan banyak yang roboh.
Di samping itu banyak warga yang mengalami luka parah akibat terkena reruntuhan. Mereka saat ini membutuhkan pengobatan. "Di sini banyak warga yang luka. Mereka kita obati ala kadarnya," kata bidan puskesmas di Pewunu.
Ditambahkan Siti, warga yang bertahan di perbukitan ini tidur di atas tanah. Ada yang beralaskan kain sarung, ada juga yang berasalkan tikar. "Penerangannya pakai lilin. Ada juga yang pakai handphone," katanya.
Jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi dan pertolongan pada korban. Korban yang luka-luka ditangani oleh petugas kesehatan. Penanganan darurat terus dilakukan.
Selain itu operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat.
"Kemkominfo telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut," kata Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho seperti dalam rilisnya, Jumat, 28 September 2018.
Lanjut Sutopo, Kepala BNPB bersama pejabat BNPB berangkat ke Palu pada malam ini melalui Makassar kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helicopter. Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28 September 2018 pukul 19.26 WITA hingga 29 September 2018 pukul 19.20 WITA.
"Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan. Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB terbang ke Donggala menggunakan helikopter water bombing yang ada di Balikpapan. Tim ini membawa peralatan komunikasi satelit dan peralatan lainnya," katanya. (wit)