Malam Ini, Pemkot Surabaya Kirim Bantuan ke Madiun dan Ponorogo
Menyusul bencana banjir yang melanda Kabupaten Madiun, Ponorogo, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun bergerak cepat untuk mengirim bantuan.
Bantuan dari Pemkot Surabaya tahap pertama dikirimkan malam ini, Kamis, 7 Maret 2019, menggunakan dua unit kendaraan truk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan musibah banjir yang melanda Kabupaten Madiun dan Ponorogo, mendapat perhatian serius dari pihaknya.
Ia menyebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung memberikan instruksi kepada jajarannya untuk segera mengumpulkan bantuan dan mengirim ke lokasi bencana.
“Hari ini kita mengirim bantuan sekitar dua truk. Satu truk ke Madiun, dan satu truk ke Ponorogo,” kata Eddy saat ditemui di Balai Kota, Kamis, 7 Maret 2019.
Bantuan dari Pemkot ini berupa 1.250 sarung, 500 dus biskuit, 800 kilogram beras, 800 dus susu, 250 dus bubur, 200 dus mie instan, 50 dus pembalut, 200 stel baju anak. Serta ada pula bantuan berupa obat-obatan.
Selain bantuan barang dan logistik, Pemkot Surabaya juga mengirim relawan dokter serta perawat, untuk kebutuhan tenaga medis di sana.
"Di Ponorogo kita kirim satu dokter dan perawat. Termasuk di Madiun, kita kirim satu dokter dan perawat," ujarnya.
Sebelum mengirim bantuan ke lokasi bencana, Eddy mengaku, pihaknya telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, untuk titik lokasi distribusi penyaluran bantuan tersebut.
"Kita sudah komunikasi dengan BPBD di Ponorogo dan Madiun memang saat ini debit air terus bertambah," katanya.
Berdasarkan koordinasinya, Eddy menyebut, genangan banjir melanda Kabupaten Madiun, mulai dari Kecamatan Saradan sisi timur ke arah barat, sampai ke Kecamatan Sawahan.
Sementara di Kabupaten Ponorogo, debit air mulai dari sungai yang perbatasan dengan Trenggalek, menuju arah utara sampai ke kota.
"Tadi malam di Trenggalek juga sempat terjadi banjir. Tapi saat ini menurut informasi sudah surut," katanya.
Sampai saat ini umlah pengungsi di Kabupaten Ponorogo mencapai sekitar 500 jiwa. Untuk sementara, mereka dievakuasi di Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Ponorogo.
Sementara, di beberapa wilayah kecamatan juga diketahui ada pengungsi, namun belum mengidentifikasi jumlahnya.
Kemudian, untuk di Kabupaten Madiun, kata Eddy, jumlah pengungsi diketahui sekitar 750 jiwa, mereka dikonsentrasikan di kantor Kecamatan Balerejo.
"Termasuk di Pilang Kenceng dan Saradan itu juga ada sekitar 150 sampai 250 (pengungsi), cuman posko bantuan di Madiun ada di Balerejo, dan di Ponorogo ada di kota,” katanya.
Eddy menambahkan, Pemkot Surabaya juga membuka posko bantuan di Taman Surya Balai Kota Surabaya. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ingin mendonasikan bantuan, bisa melalui posko tersebut.
“Kita mohon kepada seluruh masyarakat Surabaya yang ingin memberikan bantuan monggoh, kita di posko ini,” katanya.
Terhitung sejak hari ini sampai dua minggu ke depan, posko itu terbuka untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin memberikan bantuan.
Kendati demikian, jenis kebutuhan bantuan tidak dapat diprediksi, karena itu pihaknya menyarankan kepada masyarakat untuk mendonasikan berupa uang terlebih dahulu.
“Makanya kita akan backup terkait kebutuhan-kebutuhan itu, selain itu juga monggo yang terkait dengan pakaian, sarung, selimut masih kita butuhkan, makanan-makanan seperti roti kering juga dibutuhkan masyarakat yang ada di sana,” katanya. (frd)