Malam Ini Jembatan Ambrol di Lamongan Dibongkar
Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali merespon kasus ambrolnya jembatan poros nasional di Lamongan. Sejumlah personil, di antaranya Kepala Bidang Preservasi I BBPJN Jatim-Bali, Sodeli dan Pejabat Pembuat Kebijakan (PPK) Wilayah 4 Jalan Nasional Jatim - Bali, I Ketut Payun dan beberapa petugas dari Kementerian PUPR Ditjen Bina Marga langsung turun lapangan.
Peninjauan kondisi Jembatan Ngaglik1, yang ambrol pukul 14.15, Selasa 29 Maret 2022, dilakukan detail. Mulai pengukuran panjang dan lebar jembatan yang ambrol serta melihat kondisi bawah jembatan.
"Ternyata patah pada bagian tengah. Ini bisa disebabkan karena kendaraan besar yang sering melintas, "kata PPK BBPJN Jatim-Bali, I Kethut Payun.
Karena kondisi demikian itu, Payun menegaskan pada malam ini, Selasa, 29 Maret 2022, juga akan didatangkan alat berat untuk membongkar jembatan yang ambrol sepanjang 25 meter dengan lebar jalan yang ambrol 8,75 meter tersebut.
"Malam ini kami bongkar. Selanjutnya kami koordinasikan dengan pihak balai untuk melakukan langkah berikutnya," terangnya.
Adapun soal teknis, Kepala Bagian Preservasi BBPJN Jatim-Bali, Sodeli menambahkan, bahwa untuk pembangunan kembali Jembatan Ngaglik 1 ini lebih dulu akan dikoordinasikan dengan DPRD Jawa Timur terkait metode kerjanya.
Selanjutnya dilakukan pengecekan lebih detail dan pembuatan kerangka dipercepat. Sehingga, belum bisa dipastikan berapa minggu atau bulan proyek mampu diselesaikan sebelum semuanya dicek secara teliti.
"Mudah-mudahan secepatnya bisa selesai. Pembangunannya nanti permanen. Karena dilihat kanan kiri jembatan juga tidak ada lahan. Satunya ada rel kereta api, " tandasnya.
Karena kondisi itu juga, pihaknya yang sudah koordinasi dengan pihak kepolisian, akhirnya dicarikan jalur alternatif. Yakni jalan Daendels dan dalam Kota Lamongan.
Adapun ditanya soal kelayakan jembatan, Sodeli mengatakan Jembatan Ngaglik 1 ini sangat layak. Karena masih berusia 29 tahun. Yakni dibangun pada 1993. "Sedang usia jembatan kan bisa mencapai 40 tahun, baru ada pembangunan lagi," pungkasnya.