Malam Ini, Didi Kempot Akan Galaukan Sobat Ambyar di PintuLangit
The Godfather of Broken Heart Didi Kempot akan menggelar konser peduli lingkungan di kawasan Wisata Halal Ngopibareng PintuLangit, Ledug, Prigen, Tretes, Pasuruan, Kamis 17 Oktober 2019 malam ini.
Didi Kempot akan hadir dengan membawakan beragam lagu yang dijamin membuat penonton gundah gulana. Banyu Biru, Pamer Bojo, Stasiun Balapan hingga Cendol Dawet dipastikan akan mengalun dan membawa perasaan galau para Sobat Ambyar.
Bagi Didi Kempot, ini adalah pertama kalinya dia manggung di kawasan pegunungan dingin Tretes. "Sungguh luar biasa bisa menyambangi Tretes. Pamer Bojo, Banyu Biru, Stasiun Balapan akan saya bawain. Kita siap untuk nangis-nangis bareng," kata Didi Kempot.
Tak hanya Didi Kempot, konser peduli lingkungan ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan beberapa artis dari Republik KW PintuLangit.
Republik KW PintuLangit terdiri dari sekumpulan musisi KW. Ada yang memiliki suara mirip Iwan Fals, Roma Irama hingga Rita Sugiarto.
Sementara itu, juru bicara konser, Farid Irmawan mengatakan, konser peduli lingkungan kali ini digelar secara gratis. Penonton cukup membawa dua botol bekas air kemasan sebagai ganti tiket masuk.
Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi para penonton di antaranya dilarang membawa senjata tajam maupun minuman keras. Penonton juga diminta selalu tertib.
"Jika parkir utama penuh, dibantu warga kami juga menyediakan parkir insidential di beberapa lokasi. Kami juga dibantu para driver Gojek untuk membawa penonton dari lokasi parkir yang jauh," ujarnya.
Sementara itu Penangungjawab Ngopibareng PintuLangit, Saifullah Yusuh (Gus Ipul) mengatakan konser kali ini merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk kampanye stop penggunaan sampah plastik. “Sampah plastik kini menjadi persoalan serius yang harus kita perangi bersama,” kata Gus Ipul.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, produksi sampah plastik di Indonesia telah mencapai 175.000 ton per hari atau setara dengan 64 juta ton per tahun. Dengan data ini, artinya setiap dari kita menghasilkan 0,7 kilogram sampah perhari.
Saking banyaknya sampah di Indonesia, McKinsey and Co dan Ocean Conservancy menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil sampah plastik nomor dua di dunia setelah Tiongkok.
“Kita harus memulai mengatasi ini dengan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah(recycle),” kata Gus Ipul.
Ngopibareng ingin berkontribusi dengan cara mengumpulkan sampah plastik lewat event-event tertentu dengan mengganti biaya masuk dengan membawa botol plastik bekas air kemasan.