Malaikat-Malaikat Selalu Menjaga Manusia, Ini Penjelasan Al-Quran
Pada diri setiap manusia selalu dijaga makhluk-makhluk Allah yang ditugaskan-Nya. Yaitu malaikat-malaikat Allah.
Allah SWT. berfirman :
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ ۗ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚ وَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
" Baginya ( manusia ) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. " (Q. S. Ar-Ra'd Ayat :11)
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, terhindar dari berbagai musibah. Selamat di dunia selamat di akhirat. Aamiin....!!!
Demikian Tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif.
Pesan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
Sulthanul Auliya' (Pemimpin para wali), Syaikh Abdul Qadir al-Jailani mengingatkan dengan tegas, "Bagaimana mungkin kalian katakan 'La ilaha illa Allah' sedangkan di hati kalian terdapat banyak tuhan".
Syekh Abdul-Qadir Al-Jailani mengatakan :
"Jika Allah Subhanahu wa-ta'la (Swt) telah memberikan harta benda kepadamu, kemudian kau sibuk dengannya dan melupakan taat kepada Allah Swt, maka Allah Swt akan membuat penghalang antara kau dan Dia dengan harta benda tersebut di dunia dan akhirat.
Boleh jadi, Allah Swt akan mencabut harta benda itu darimu, mengubah nasibmu, dan membuatmu menjadi miskin karena kau telah disibukkan dengan nikmat harta benda dan melupakan Dzat Yang Memberikan Nikmat.
Tetapi, jika kau sibuk dengan ketaatan kepada-Nya dan melupakan harta benda itu, Allah Swt akan menjadikannya sebagai pemberian (mauhibah), dan tidak akan mengurangi sedikit pun harta itu.
Harta itu akan menjadi pelayanmu dan kau akan menjadi pelayan Tuhanmu. Akhirnya, kau hidup di dunia ini dalam keadaan berkecukupan dan dimanjakan oleh kebutuhan yang terpenuhi. Dan di akhirat dalam keadaan diberikan kemuliaan dan diberikan kebaikan di Surga Ma’wa bersama shiddiqin, syuhada, dan orang-orang shalih. "
(Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Futuhul-Ghayb)
Demikian. Semoga bermanfaat.