Mal Pelayanan Publik Bojonegoro Jadi Simbol Hadirnya Pemerintah
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah tidak ingin daerahnya disebut ketinggalan zaman dan gagap teknologi atau 'gaptek'. Ia ingin daerahnya maju dan sejajar dengan daerah lain, termasuk dalam memberikan pelayanan pada publik. Pelayanan yang cepat dan tidak bertele-tele.
Untuk mewujudkan hal itu, mantan anggota DPR RI ini berhasil membangunan layanan terintegrasi di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Bojonegoro, Jalan Veteran. Ia telah meresmikan MPP tersebut bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Tjahjo Kumolo, pada Selasa 6 April 2021.
MPP menggabungkan berbagai macam pelayanan dalam satu tempat, sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengurus perizinan dan non-perizinan. MPP ini terdapat 29 instansi bergabung dengan 202 jenis layanan yang telah beroperasi. Layanan diberikan dari berbagai macam instansi mulai pemerintah pusat, daerah, kepolisian, hingga Badan Usaha Milik Negara dan Daerah atau BUMN/D.
“MPP bukan sekadar gedung, bukan sekadar formalitas, bukan sekadar memasukkan berbagai layanan didalamnya, dan tidak sekadar mewah. Namun menjadi simbol bahwa pemerintah hadir untuk memberikan pelayanan prima,” kata Bupati Bojonegoro kepada Ngopibareng.id, Rabu 7 April 2021.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan penyelenggaraan MPP merupakan sebuah terobosan dalam pelayanan publik. Integrasi layanan ini juga sebagai wujud dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi masyarakat.
"Tidak hanya mudah dan cepat, layanan di MPP juga harus mampu menyerap investasi secara luas, mengembangkan komunitas UMKM dan tentu dengan layanan yang berbasis elektronik atau menggunakan teknologi informasi," kata Anna Muawanah.
Bupati Anna Muawanah berharap hadirnya MPP dapat memberikan manfaat luas bagi kepentingan masyarakat, dan dapat menjadi role model serta menularkan ilmunya bagi daerah lain. Penggunaan teknologi dalam pelayanan publik merupakan sebuah kebutuhan, terlebih dengan adanya pandemi secara global.
Teknologi informasi juga telah mengubah perilaku masyarakat, baik dalam cara berkreasi, cara berkonsumsi, cara belajar, maupun cara bertransaksi digital. Dimulai dengan mengubah kebiasaan service by document (penggunaan kertas dokumen) menjadi lebih paperless.
"Gunakan tidak hanya e-government tetapi tingkatkan menjadi smart government, dan ubah kepuasan masyarakat menjadi kebahagiaan masyarakat untuk mewujudkan transformasi pelayanan publik yang prima," jelas Anna Muawanah.
Diharapkan para ASN dapat bekerja dengan profesional dan semakin dipercaya masyarakat. Sebab, lanjut Anna Muawanah, ASN juga merupakan sub-bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat itu sendiri, sehingga ASN juga berperan menjadi agen dan pionir perubahan masyarakat.
"ASN harus mampu menjadi penggerak masyarakat untuk dekat dengan pemerintah daerah. Saya berharap pelayanan publik di Kabupaten Bojonegoro juga ikut bertransformasi,” tegasnya.
Advertisement