Kunjungan Merosot, Mal di Malang Keberatan PPKM Diperpanjang
Sejumlah pusat perbelanjaan atau mal yang ada di Malang Raya mengeluhkan keputusan pemerintah untuk memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 8 Januari 2021, kedepan.
Puluhan mal di Malang Raya yang tergabung dalam Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Malang merasa begitu terdampak atas perpanjangan penerapan PPKM tersebut.
"Terkait perpanjangan PPKM, kami keberatan. Namun, karena sudah anjuran dari pemerintah, kami ikut saja," ujar Ketua APPBI Malang, Suwanto pada Sabtu 23 Januari 2021.
Sejak penerapan PPKM pada 11 Januari 2021, lalu ujar Suwanto jumlah kunjungan di tiap mal yang ada di Malang mengalami penurunan akibat pembatasan jam operasional hingga pukul 20.00 WIB.
"Saat awal pandemi, kami turun sekitar 60 persen. Namun, kami sempat bangkit, ada peningkatan di angka 60 sampai 70 persen. Kemudian, ada PPKM, kembali turun sekitar 40 persen," katanya.
Agar tetap bisa bertahan di tengah turunnya jumlah kunjungan, Suwanto mengatakan saat ini APPBI Malang berusaha untuk menyentuh segmen pasar online. Bagi pengunjung yang tidak sempat untuk datang ke mal bisa berbelanja via online dengan mengakses laman belanjamalonline.com
"Kami sedang mengumpulkan data tenant untuk mall di bawah naungan APPBI Malang untuk memudahkan konsumen untuk berbelanja," ujarnya.
Melalui platform tersebut ujar Suwanto, pengunjung bisa memesan apapun, mulai dari belanja pakaian, makanan hingga kebutuhan perlengkapan rumah seperti furniture.
"Kurirnya lebih murah, pengiriman lebih cepat. Dalam sekali transaksi, pelanggan bisa melakukan pembelian random. Makanan dan baju misalnya, dengan satu tarif pengiriman," katanya.
Suwanto mengatakan pihaknya menargetkan platform tersebut bisa diakses oleh masyarakat pada Februari 2021, bulan depan. Hal ini ujar Suwanto adalah upaya untuk bisa tetap mendatangkan omzet baik bagi mal maupun tenant.
"Rencananya, akan kami luncurkan di bulan Februari 2021 mendatang. Kami belum menargetkan berapa jumlah penjualan, yang penting, omzet bisa masuk," ujarnya.
Advertisement