Makna Lita'arafu, Ini Penjelasan Menag Fachrul Razi
Menteri Agama Fachrul Razi menuturkan, manusia dapat menghargai satu dengan lainnya, bila telah saling mengenal (lita’arafu). Saling mengenal di sini, menurut Menag, bukan sekadar saling tahu, tapi lebih dari itu, manusia dituntut untuk juga memahami serta menerima perbedaan.
Makna ini diungkapkan Menag saat bertemu dengan Organisasi Mahasiswa Islam Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Kekuatan makna lita’arafu ini yang menurut Menag, kemudian akan memunculkan rasa toleransi.
“Lita’arafu ini bagaima kita memahami paham yang berbeda. Itu salah satu contoh saling toleran satu dengan yang lain,” ungkap Menag, dikutip Ngopibareng.id Rabu 4 Maret 2020.
Menag menekankan, kemampuan untuk saling mengenal ini perlu dimiliki oleh mahasiswa, sehingga mereka mampu menjalankan toleransi sepenuhnya. Sikap toleransi menurut Menag, mutlak dimiliki di tengah kemajemukan bangsa Indonesia.
Sementara, Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu menuturkan, terdapat beragam pola pembinaan wawasan kebangsaan dan ketaqwaan yang dilakukan di lembaga yang dipimpinnya.
Salah satunya gerakan yang ibadah bersama yang dilakukan setiap Selasa.
“Kami punya gerakan yang dilakukan setiap pekan, di hari Selasa. Semua civitas akademika berkumpul salat Ashar dan Magrib berjemaah. Ngaji bersama, tadarusan, serta melakukan hal-hal lain untuk mengembangkan diri dan wawasan dengan tujuan selain cerdas, juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan,” jelas Rektor Unhas.
Silaturahmi dengan Organisasi Mahasiswa Islam Unhas ini menjadi penutup dari lawatan Menag di Bumi Angin Mamiri.
Sebelumnya, Menag juga berkesempatan membuka membuka Silaturahim Nasional (Silatnas) Mahasiswa Ahluth Thariqah Al-Mu’tabarah An Nahdliyah (Matan) di Asrama Haji Sudiang Makassar, meresmikan beberapa gedung madrasah, serta memberikan kuliah umum di UIN Alaudin Makassar.
Advertisement