Makna di Balik Kebaya Lamaran Syahrini dari Ide Ibu Mertua
Busana kebaya berhiasakan burung bangau yang dipakai Syahrini saat lamaran menjadi sorotan publik. Busana rancangan Denny Satriadi, yang memadukan unsur budaya Sunda dan Jepang tersebut tampak unik. Ternyata ibunda Reino Barack, Reiko Barack, yang punya peran.
“Pada saat lamaran ada unsur Jepang. Kalau baju itu ibu mertua yang mengatur. Yang kimono itu saya nggak ngerti artinya, mungkin itu buat pengantin ya, aku nggak paham,” kata adik Syahrini, Aisyahrani.
Di Instagram @dannysatriadi_official, terlihat sang desainer memamerkan detail di bagian belakang busana kebaya Syahrini. Terlihat sebuah detail ukiran burung bangau warna putih dan pale pink menghiasi bagian punggung. Sebetulnya apakah makna yang tersirat dalam penggunaan aksen burung bangau dalam kebaya Syahrini ini?
Dikutip dari Asianlifestyledesign, dalam budaya Jepang, burung bangau sendiri disebutkan mempunyai makna sebagai national treasure. Simbol dari umur panjang dan keberuntungan, maka dari itu sudah familier digunakan sebagai dekorasi dalam sebuah pernikahan.
Contohnya disematkan pada busana kimono, baik kimono formal ataupun Uchikake, dekoratif kimono di mana gambar burung bangau ini lebih sering hadir dengan teknik disulam.
Tidak hanya dalam kultur kebudayaan Jepang, arti yang sama juga berlaku dalam kultur kebudayaan di Cina. Di mana burung bangau adalah burung paling populer yang melambangkan umur panjang dan keberuntungan. Biasanya orang-orang Cina juga menyulam burung bangau pada pakaian, banyak digunakan di banyak lukisan kuno karena dimaknai sebagai kebahagiaan dan semangat yang tinggi. (yas)