Makanan Gosong Tak Menyakiti Siapa pun, Pesan Abdul Kalam
Presiden India (25 Juli 2002 hingga 25 Juli 2007), DR. Abdul Kalam, seorang ilmuwan dan insinyur India terkemuka. Ia berkata:
“Waktu aku masih kecil, ibuku memasak makanan untuk kami. Suatu malam dia membuat makan malam setelah seharian bekerja keras. Ibu meletakan sepiring ‘sabzi’ dan roti gosong di depan Ayahku.
"Aku menunggu untuk melihat apakah ada respon negatif terhadap roti gosong itu.
"Ternyata Ayahku tenang saja makan rotinya dan bertanya padaku bagaimana hari-hari disekolah.
"Aku tidak ingat apa yang kukatakan padanya malam itu, tapi aku ingat aku mendengar Ibu meminta maaf kepada Ayah atas roti yang gosong itu.
"Aku tak akan pernah lupa yang ayah katakan: 'Sayang, aku sesekali kadang suka roti gosong'.
"Malamnya, aku mencium Ayah, mengucapkan selamat malam. Aku bertanya apa Ayah benar-benar menyukai rotinya yang gosong."
Ayah memelukku: “Ibumu melalui hari yang berat dengan pekerjaannya harian dari bangun sampai tidur lagi dan ibu tentu benar-benar lelah.
"Roti gosong tidak pernah menyakiti siapapun, Kata-kata kasarlah yang akan menyakiti!
“Kau tahu, Nak? Hidup ini penuh dengan hal-hal yang tidak sempurna dan orang-orang yang tidak sempurna.
"Ayah pun bukan lelaki sempurna, dan telah belajar menerima ketidaksempurnaan itu”.
Catatan Redaksi:
*) Kali ini, humor kita sangat serius. Black Humor: humor yang justru menjadikan kita menangis, tangis bahagia. Kebersamaan keluarga pun tak lama dalam kehidupan yang kita jalani. Jaga setiap kata dan laku kita agar jangan menyakiti orang-orang tercintga kita. Dan mari kita sama-sama bertekad di sisa usia ini untuk selalu menjadi manusia bijaksana yang teduh, tenang, pemaaf dan memaklumi orang-orang di sekitar kita.
**) APJ Abdul Kalam, nama lengkap Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kala. Lahir 15 Oktober 1931, di Rameswaram, India dan meninggal 27 Juli 2015 di Shillong. Seorang ilmuwan India dan politisi yang memainkan peran utama dalam pengembangan Program Rudal dan Senjata Nuklir India. Dia adalah presiden India dari 2002 hingga 2007.
Kalam memperoleh gelar di bidang teknik penerbangan dari Institut Teknologi Madras dan pada tahun 1958 bergabung dengan Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO). Pada tahun 1969 ia pindah ke Organisasi Penelitian Luar Angkasa India, di lembaga itulah dia menjadi direktur proyek dari SLV-III, yang melakukan peluncuran satelit pertama yang dirancang dan diproduksi di India. Bergabung kembali dengan DRDO pada tahun 1982, Kalam merencanakan program yang menghasilkan sejumlah rudal yang sukses, yang membuatnya mendapat julukan "Manusia Rudal." Di antara keberhasilan itu adalah Agni, rudal balistik jarak menengah pertama India, yang menggabungkan aspek SLV-III dan diluncurkan pada tahun 1989.
Dari tahun 1992 hingga 1997 Kalam adalah penasihat ilmiah untuk menteri pertahanan, dan kemudian ia menjabat sebagai penasihat ilmiah utama (1999–2001) untuk pemerintah dengan pangkat menteri kabinet. Perannya yang menonjol dalam uji coba senjata nuklir negara itu pada tahun 1998 memperkuat India sebagai kekuatan nuklir dan menjadikan Kalam sebagai pahlawan nasional, meskipun uji coba tersebut menimbulkan kekhawatiran besar di masyarakat internasional. Pada tahun 1998 Kalam mengajukan rancangan di negerinya, Technology Vision 2020 -- yang digambarkan sebagai peta jalan untuk mengubah India dari masyarakat yang kurang berkembang menjadi masyarakat yang maju dalam 20 tahun. Rencana tersebut menyerukan, antara lain, meningkatkan produktivitas pertanian, menekankan teknologi sebagai kendaraan untuk pertumbuhan ekonomi , dan memperluas akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan.
Bapak Program Rudal India, meninggal di Negara Bagian Meghalaya di bagian timur-laut India pada Senin 27 Juli 2015 dalam usia 83 tahun. Kalam pingsan selama ceramah di satu lembaga managemen di Ibu Kota Negara Bagian itu, Shillong, pada Senin malam. Ia segera dibawa ke rumah sakit, tempat para dokter menyatakan ia sudah meninggal sebelum sampai di rumah sakit "karena jantungnya berhenti berdenyut secara tiba-tiba".
Sebelum memangku jabatan presiden ke-11 India dari 2002 sampai 2007, Kalam memiliki hubungan erat dengan program antariksa sipil India dan upaya pengembangan rudal militer. Ia juga telah memainkan peran penting dalam uji-coba nuklir India, Pokhran-II pada 1998, yang membuat ia dianugrahi gelar "Manusia Rudal India".