Makan Telur Bisulan? Inilah Efek Konsumsi Telur Berlebihan
Telur biasanya menjadi alternatif pengganti lauk. Meski harga telur saat ini mahal, tapi memasak telur jauh lebih mudah dibanding harus mengolah daging sapi, ayam, atau ikan sebagai lauk makan.
Namun, bagi sebagian orang "termakan" kabar kalau banyak mengonsumsi telur bisa menimbulkan bisul, tentu ketakutan untuk mengolahnya. Terlepas dari kasus bisulan itu, konsumsi telur berlebih juga tidak baik bagi kesehatan. Seperti memicu kolesterol, tumbuhnya jerawat, dan masih banyak hal negatif lainnya.
Memang jika segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Nah, bagi Anda penggemar telur bisa mengganti atau mengurangi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan seperti ulasan berikut.
Kandungan Telur
Dalam satu butir telur terkandung nutrisi berupa:
- Vitamin A 6%
- Asam folat 5%
- Vitamin B5 7%
- Vitamin B12 9%
- Vitamin B2 15%
- Fosfor 9%
- Selenium 22%
Efek Samping Konsumsi Telur Berlebih
1. Meningkatkan kolesterol
Dalam satu butir telur terkandung sekitar 185 mg kolesterol per butirnya. Jadi bila Anda mengonsumsi enam butir telur dalam seminggu, hal tersebut merupakan batas maksimal yang diperbolehkan.
Namun, jumlah ini juga harus diimbangi dengan aktivitas fisik seperti olahraga. Jadi jagalah tingkat kolesterol di bawah 200 miligram per hari. Bila terlalu banyak konsumsi telur, maka akan membuat kelebihan kolesterol akibatnya tubuh akan mengalami peningkatan kadar kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Risiko diabetes
Kandungan lemak dalam telur juga bisa memicu penyakit diabetes, terutama pada wanita. Jadi jika seseorang makan telur ayam setiap hari maka akan membuat pria berisiko 55% mengalami diabetes tipe 2. Sementara itu, risiko pada wanita ialah akan terkena penyakit tersebut yaitu sekitar 77 persen lebih besar dari pria.
3. Memicu munculnya jerawat
Meski secara tidak langsung menjadi penyebab jerawat, telur dapat memicu jerawat pada sebagian orang hingga menjadi bertambah parah. Kebanyakan makan makanan yang mengandung telur, seperti kue, puding, mayones, nuget, atau frozen food, dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Peradangan akan membuat laju produksi kelenjar minyak meningkat sehingga membuat kulit berminyak, mengundang bakteri, dan memicu munculnya jerawat di kulit.
4. Kelebihan berat badan
Telur mengandung 75 kalori per butirnya. Jadi jika Anda mengonsumsi tiga butir telur orak-arik untuk menu sarapan, maka sudah mendapatkan jumlah kalori sebanyak 225 kal. Jika dikonsumsi secara berlebihan, maka tingginya kalori dalam telur dapat membuat berat badan semakin naik. Kandungan lemak yang tinggi pada telur, juga bisa membuat berat badan bertambah.
5. Ketidakseimbangan hormon
Dalam produksi telur non organik, peternak biasanya akan menyuntikan hormon pada unggas. Hormon tersebut ternyata akan terbawa dalam kandungan telur. Jika seseorang yang mengonsumsi telur nonorganik, aktivitas hormonal di dalam tubuhnya bisa terganggu. Akibatnya, kebanyakan makan telur membuat hormon lebih mudah naik turun, apalagi pada wanita.
Jadi konsumsi protein hewani sebaiknya diatur dengan lebih banyak sayur dan buah untuk mengurangi efek samping ini.
6. Menimbulkan alergi
Bagi beberapa orang yang pengidap alergi makanan, mungkin konsumsi telur unggas juga bisa menimbulkan reaksi alergi. Hal ini disebabkan oleh sistem imun yang bereaksi secara berlebihan terhadap protein telur.
Setelah makan telur, mungkin penderita alergi akan mengalami gejala seperti ruam merah, batuk, napas mengi, hingga sesak napas. Sedangkan, pada sebagian orang, kebanyakan makan telur bisa menimbulkan reaksi alergi telur yang lebih parah seperti syok anafilaksis.
Aturan Konsumsi Telur yang Tepat
Konsumsi telur sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dalam tubuh jadi tidak berlebihan atau kekurangan, berikut aturan konsumsi telur yang tepat bagi Anda.
- Konsumsi telur dengan cara direbus tanpa tambahan garam.
- Memasak telur orak-arik tanpa mentega dan menggunakan susu rendah lemak sebagai pengganti krim.
- Hindari menggoreng telur karena dapat meningkatkan kandungan lemak di dalamnya sekitar 50 persen.
- Simpan telur dengan aman di tempat yang sejuk dan kering, seperti lemari es.
- Bersihkan semua permukaan, piring dan peralatan, juga tidak lupa mencuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah memegang telur.
- Hindari mengonsumsi telur yang melewati tanggal terbaiknya.
- Jauhkan telur dari makanan lain. Baik saat masih di dalam cangkang maupun setelah dipecahkan.
- Jangan konsumsi telur mentah dengan cangkang yang rusak, karena kotoran atau bakteri mungkin masuk ke dalamnya.