Makan Malam Menkumham Yasonna Laoly dan Para Menteri Buyar Saat Terjadi Gempa Lombok
Saat terjadi gempa 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu 5 Agustus kemarin, ada para menteri delegasi Indonesia, Australia, Thailand, Malaysia, Singapura dan Filipina yang tengah santap malam.
Acara makan malam tersebut langsung dihentikan. Para peserta Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting on Counter Terrorism (SRM on CT) yang tengah dijamu makan malam oleh Pemerintah Provinsi NTB di Hotel Lombok Astoria pun berhamburan ketika gempa mengguncang.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly bercerita, saat itu, para delegasi tengah makan malam di lantai 12 hotel tersebut.
Tiba-tiba mereka merasakan goncangan kuat. Semua orang di ruangan tersebut langsung berlarian, tak terkecuali para menteri. Mereka diarahkan menuju tangga darurat.
"Kami lagi dinner (makan malam). Cukup besar rombongannya. Dan tiba-tiba goyangan besar sekali terjadi. Langsung berhamburan semua, turun (ke lobi hotel) melalui emergency exit (pintu darurat)," cerita Yasonna kepada wartawan.
"Dindingnya kami lihat retak-retak. Kami semua lari berhamburan," sambungnya.
Yasonna mengatakan, pada saat kejadian, gocangan yang besar menyebabkan piring-piring di atas meja berhamburan. Bahkan, seorang delegasi sampai pingsan hingga harus dibopong keluar hotel untuk diselamatkan.
Yasonna menyebut, pasca gempa pertama, ada sekitar dua kali gempa susulan. "Aman semuanya," ucap sang menteri.
Meski demikian, akibat gempa acara MCM yang diagendakan dibuka pada hari ini akan mengalami penundaan.
Selain Yasonna, delegasi Indonesia juga diwakili antara lain oleh Menko Polhukam Jenderal (Pur) Wiranto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Suhardi Alius, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI Djoko Setiadi, dan Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin. (yas)
Advertisement