Makan Korban, Polres Selidiki Limbah PG
Kasus kubangan pembuangan limbah abu ketel dari pabrik gula (PG) yang memakan korban dua warga yang mengalami luka bakar akhirnya direspon jajaran Polres Probolinggo.
Jajaran Polres didampingi pihak Kodim 0820 Probolinggo dan managemen PG Wonolangan mendatangi lokasi tempat pembuangan limbah di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Selasa, 30 Oktober 2018.
"Kami ingin menindaklanjuti kasus dua warga yang terperosok kubangan limbah," ujar Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Riyanto. Karena masih sebatas meninjau lapangan, ia mengaku, belum bisa memastikan ada tidaknya unsur kelalaian terkait pembuangan limbah abu ketel dari PG.
Sepengetahuan AKP Riyanto, limbah abu ketel itu memang sudah lama dibuang di Desa Curahsawo tepatnya di sebelah timur Bukit Bentar. Agar kubangan limbah itu tidak lagi memakan korban, disarankan agar diuruk (ditimbun) dengan tanah.
Hari itu juga PG mengerahkan truk pengangkut tanah untuk menguruk kubangan limbah. Tanah uruk itu dipadatkan di atas kubangan sehingga tidak lagi membahayakan warga yang melintas di atasnya.
Sementara itu Manager Pengelolaan PG Wonolangan, Yus Asmoro yang mendampingi Kasat Reskrim mengatakan, pihaknya mempersilakan polisi menyelidiki hal itu. Hanya saja ia menekankan, PG Wonolangan sudah lama tidak lagi membuang abu ketel di lokasi tersebut.
"Selama ini kami prosedural terkait pembuangan limbah. Yang jelas kami sudah lama tidak membuang abu ketel di sini," ujar Yus.
Justru PG menggandeng sejumlah pihak untuk memanfaatkan abu ketel untuk diolah menjadi pupuk.
Seperti diketahui, beberapa hari sebelumnya, Muhammad Rahmad (34) dan temannya, Firman (30), keduanya warga Mranggonlawang, Kecamatan Dringu sempat terperosok ke dalam kubangan limbah abu ketel.
Rahmad harus dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan karena dua kakinya yang mengalami luka bakar. Beruntung temannya, Firman hanya mengalami luka ringan, sempat diobati di rumah sakit kemudian langsung diperbolehkan pulang.
PG Lalai
Masih soal limbah abu ketel, ternyata ada tempat pembuang lain di Desa Klenang Lor, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo yang memakan korban. Sujiani (72) yang sempat terperosok ke kubangan limbah abu ketel PG akhirnya meninggal dunia.
Satreskrim Polres Probolingo pun bergerak cepat dengan mendatangi lokasi pembuangan limbah milik PG Gending, di Desa Klenang Lor, Selasa, 30 Oktober 2018. Kasat Reskrim AKP Riyanto di sela-sela meninjau lokasi mengatakan, ada dugaan unsur kelalaian yang dilaukan PG.
Kelalaian itu tampak dengan tidak adanya pagar pengaman tempat pembuangan limbah padat itu. Akibatnya seorang nenek, Sujiani terperosok ke kubangan limbah.
"Kami sudah mengecek lokasi, ternyata lokasi pembuangan limbah pabrik gula tersebut tidak ada pagarnya maupun rambu-rambu yang mengelilingi pembuangan limbah. Saya menilai, ini kelalaian dari pihak PG," kata Riyanto. (isa)