Makan Baksonya, Sruput Kuahnya; Begini Sensasi di Bakso Bakar Pahlawan Trip Malang
Bakso bakar Pahlawan Trip disajikan dengan dua mangkok.
Ingin menikmati bakso dengan sensasi khusus? Cobalah ke Bakso Bakar Pahlawan Trip Malang. Ini bukan bakso biasa. Tempatnya istimewa. Cara menikmatinya berbeda dari biasanya.
Menempati rumah besar di kawasan elit. Jalan Pahlawan Trip. Dekat Jalan Ijen. Kawasan legendaris di Malang. Seperti Menteng-nya Jakarta. Atau Jalan Raya Darmo-nya Surabaya.
Melihat tempatnya tak seperti warung bakso pada umumnya. Yang biasa menempati tempat kecil. Apa adanya. Bakso President di Malang yang amat terkenal itu pun ada di pinggir rel kereta. Kalau umumnya bakso skala PKL, ini restoran berbintang.
Bagaimana dengan cita rasanya? Wow...maknyusss. Baksonya. Juga kuahnya. "Bapak sudah pernah ke sini? Kalau belum, bakso bakarnya jangan dimasukkan ke kuahnya," kata IJ Purwanto, pemilik yang ikut aktif malayani pelanggan.
Jadi, makan baksonya sruput kuahnya. Bakso bakar Pahlawan Trip memang disajikan dengan dua mangkok. Mangkok berisi 5 bakso bakar dan mangkok khusus kuahnya.
Bakso yang dibakar dengan olesan kecap itu memang terasa sedap. Manis luarnya, gurih dalamnya. Kenyal, lembut dan terasa tekstur dagingnya. Makin terasa di mulut dengan taburan irisan bawang goreng.
Kuahnya pun terasa sedapnya. Lidah saya yang sensitif terhadap MSG tak merasakan campuran bumbu masak kimiawi itu. Jadilah kuah bakso yang hieginis karena tanpa penyedap buatan.
Saya yang bukan penggemar bakso pun bisa menikmatinya dengan asyik. Lingkungannya yang bersih, tempatnya yang luas, dan layanannya yang menyenangkan makin membuat bakso bakar Pahlawan Trip istimewa.
Baksonya dibakar dengan arang. Seperti membakar sate. Tidak menggunakan kompor atau mesin pemanggang. Dibakar tanpa oleh bumbu kecap. Kecapnya dioleskan setelah bakso selesai dibakar.
Menurut Mbah Pur --pangilan akrab Purwanto, ide membuat baksos bakar itu muncul tahun 2008. Mulanya hanya ingin membuat sajian bakso yang berbeda dari biasanya.
Sebelumnya, sejak 2006 ia sudah berjualan bakso dengan gerobak. Di depan rumah yang ia jadikan tempat jualan sekarang. Namun selama dua tahun berjalan, perkembangannya tak istimewa.
Baru setelah mengenalkan bakso bakar, bisnis kuliner yang digelutinya melejit dan makin terkenal. Ia pun menggandeng pemilik rumah untuk bekerjasama. Bagi hasil. Jadilah bakso bakarnya terkenal seperti sekarang.
Saat ini, pria asli Surabaya ini mempekerjakan 40 karyawan. Dalam sehari, warungnya rata-rata menghabiskan 60 kilogram daging sapi dan 15 kilogram ayam. Selain berjualan bakso bakar, ia juga menjual mie ayam. "Mie ayamnya juga sudah menjadi favorit pelanggan," tambahnya.
Mau tahu berapa omset Bakso Bakar Pahlawan Trip? Menurut Mbah Pur, rata-rata Rp 15 juta per hari atau Rp 450 juta per bulan. "Kalau di bawah itu berat," katanya yakin.
Ia belum berpikir membuka cabang di tempat lain. "Saya ingin fokus dulu di tempat ini. Kalau buka di tempat lain, saya harus punya orang kepercayaan yang bisa menjaga kualitasnya," tambahnya. (Arif Afandi)