Makam Ramai, Penjual Bunga dan Pengemis Dapat Berkah
Pada H-2 puasa Ramadhan 1442 Hijriah, beberapa makam di Surabaya banyak didatangi warga untuk nyekar. Tradisi nyekar atau ziarah kubur memang dilakukan menjelang puasa Ramadhan.
Tradisi nyekar ini membawa berkah tersendiri bagi penjual bunga musiman di makam umum Rangkah Surabaya. Salah satu penjual bunga musiman, Siti Qomariyah mengungkapkan, penjualannya meningkat dibandingkan tahun lalu.
"Rame tahun ini dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu banyak yang tidak ke makam karena corona," katanya.
Menurutnya, penjualan bunga yang meningkat ini sejak dua hari yang lalu. Per harinya wanita 50 tahun ini bisa menjual 60 kantong bunga, di mana satu kantongnya dijual dengan harga 5 ribu rupiah.
"Per harinya dapat 300 ribu, sudah untung itu, lumayan dari pada tahun kemarin, sepi," imbuhnya.
Sayangnya, tak semua penjual bunga patuh menggunakan masker, masih ada beberapa pedagang yang menanggalkan maskernya.
Di sisi lain dari pantauan Ngopibareng.id, pemakaman umum Rangkah terlihat ramai oleh peziarah. Kerumunan hanya terjadi di pintu masuk, saat memasuki makam para peziarah sudah berpencar ke makam keluarganya masing-masing.
Salah satu peziarah, Nurul Aini mengatakan, dirinya memang menyempatkan diri berziarah karena tahun sebelumnya tidak berziarah.
"Tahun kemarin kan gak ke makam, jadi tahun ini memang disempatkan ke makam," terang Aini.
Selain ramai peziarah, makam Rangkah juga dipenuhi oleh pengemis yang meminta belas kasihan peziarah yang datang. Sama dengan para penjual bunga, mereka juga mendapat berkah dari santunan para peziarah.
Advertisement