Makam Gus Dur Tetap Ditutup Demi Kesehatan Santri Tebuireng
Pondok Pesantren Tebuireng tak mau ambil risiko terjadi penyebaran Covid-19 jika kembali membuka akses masuk makam KH Abdurrahman Wahid. Hingga hari ini, Sabtu 22 Mei 2021, makam Presiden Indonesia keempat tersebut masih ditutup dari peziarah.
KH Fahmi Amrulloh Hadzik, pengasuh pondok putri meminta masyarakat yang ingin wisata religi ke makam Gus Dur memahami keputusan ini. “Untuk kebaikan bersama serta menghindari penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren Tebuireng, maka sampai saat ini masih tutup,” ujar Gus Fahmi, sapaan akrabnya.
Pihaknya juga menjelaskan, letak makam Gus Dur berdampingan dengan asrama santri. Karena berasal dari luar Jombang, pihaknya tidak ingin menerima risiko yaitu timbulnya klaster penyebaran Covid-19 dari keluar masuknya peziarah di makam. “Bagi kami, keselamatan santri lebih utama. Dalam hal ini kami dititipi wali santri, maka kami bertanggung jawab atas semua santri,” jelas Gus Fahmi.
Keputusan ini sekaligus memberikan jawaban tegas, jika penutupan makam Gus Dur tidak terpengaruh vaksinasi yang sudah berjalan di masyarakat. “Meski program vaksinasi santri dan masyarakat sudah berlangsung, kami tetap belum bisa memastikan pembukaan makam,” tegasnya.
Terpisah, keputusan belum dibukanya makam Gus Dur untuk peziarah dimaklumi kalangan pedagang kios oleh-oleh. Namun hal ini membuat para pedagang tidak memiliki aktivitas lain.
Subandi Mashuda, salah satu pedagang mengatakan, beberapa pedagang sudah menutup lapaknya. Sebagian bahkan sudah beralih profesi. “Belum adanya pembukaan makam mengakibatkan kegiatan PKL berhenti. Setahun lebih mereka sudah tidak melakukan kegiatan jual beli,” ungkap Subandi yang juga merupakan Kepala Dusun Tebuireng ini.