MAJU Perkuat Program Sister City untuk Tingkatkan Investasi
Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Surabaya nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno bertekad untuk memperkuat program sister city bersama dengan 13 negara. Hal ini jadi prioritas untuk meningkatkan investasi di Kota Pahlawan.
Menurutnya, Surabaya kini justru kalah dengan Kota Bandung yang investasinya tinggi. Padahal dapat meningkatkan ekonomi daerah.
“Sungguh prihatin buat kita. Investasi di Surabaya masih kalah dengan Bandung, karena ada ketidakyakinan orang-orang untuk investasi di Surabaya," ujar Machfud Arifin, dalam kegiatan Sambung Rasa yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, Rabu 14 Oktober 2020 malam.
Mantan Kapolda Jatim ini menjelaskan, jumlah 13 sister city ini cukup tinggi namun belum memberikan dampak yang sangat besar bagi Surabaya.
Karena itu, apabila terpilih ia akan menggandeng para pengusaha asli Surabaya dan untuk bersama-sama dapat membangun ekonomi yang lebih baik, dan mendatangkan investasi yang besar. Dengan itu, akan mewujudkna Kota Surabaya yang lebih maju dan makmur warganya.
Machfud Arifin menerangkan, Kota Surabaya sudah bagus dalam periode kepemimpinan saat ini. Namun masyarakat masih merasa perlu perubahan yang lebih baik lagi karena masih terjadi ketimpangan pembangunan dan kesejahteraan.
Hal itu ia buktikan dengan tingkat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih cukup tinggi, serta masih banyak warga yang tidak memiliki tempat tinggal tetap. Ironisnya, masih ada warga yang tinggal di tempat pemakaman.
"Tapi bagaimana warga Surabaya menjadi orang besar, memiliki daya beli yang bagus. Jangan menjadi orang kecil dan selalu dikasihani. Bantuan untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) saja susah. RT disuruh mengisi aplikasi, tapi bantuannya nggak datang-datang. Pintu rumahnya Pak RT digedor-gedor warga. Miris sekali," kata pria asli Ketintang, Surabaya itu.
Machfud Arifin berharap, ke depan Pemkot Surabaya bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk Kadin bersama-sama membangun Kota Pahlawan lebih maju lagi dan makmur warganya.
"Saya bukan Superman. Saya bukan Superwoman. Tapi kita harus bersama-sama menjadi superteam, bermitra dengan Kadin, untuk bisa membuat loncatan-loncatan agar Surabaya lebih maju karena membangun Surabaya tidak sendirian," katanya.