MAJU Janjikan Akan Kelola Aset-aset Milik Pemkot Lebih Baik
Pasangan calon Walikota Surabaya dengan nomor urut dua sindir pengelolaan aset milik Pemerintah Kota Surabaya yang tak dimanfaatkan secara maksimal oleh penguasa saat ini. Padahal, jika aset itu dimanfaatkan secara maksimal akan mendapatkan multiplier effect yang ujung-ujungnya bisa mengangkat derajat kesejahteraan warga Surabaya.
Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno, menyebut masalah mendasar itu adalah banyaknya aset yang itu tidak dimanfaatkan maksimal oleh Pemerintah Kota Surabaya di bawah pimpinan Tri Rismaharini.
Mujiaman menyebut ada beberapa aset besar yang harusnya bisa dimanfaatkan. Misalnya kembali dioperasionalkannya Pasar Turi yang sudah mati selama 13 tahun. Kemudian revitalisasi Pasar Tunjungan yang menjadi ikon Kota Pahlawan. Kawasan Taman Hiburan Rakyat dan masih banyak lagi.
“Kalau Pasar Turi saja misalnya ada 10 ribu stand lalu masing-masing terisi oleh pengusahanya. Lalu, dalam satu stand bisa mempekerjakan dua orang saja, sudah berapa banyak tenaga yang diserap. Dengan begini pasti ekonomi bisa berjalan lebih baik,” kata Mujiaman usai menyapa warga di RW 2 Lebak Agung, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Minggu, 15 November 2020.
Tak hanya bermanfaat bagi warga Surabaya saja, dengan memanfaatkan aset yang ada ia memastikan Surabaya akan menjadi pusat ekonomi karena menjadi tempat berkumpulnya barang-barang dari kabupaten dan kota di Jawa Timur, yang selalu diincar oleh masyarakat dari Indonesia bagian Timur.
“Artinya, jalan kita sudah ada, jalan tol ada, tinggal kita siapkan tempat di sini pasti orang-orang dari seluruh Jawa Timur bisa dagang di sini jadi lapangan pekerjaan akan banyak. Ekonomi warga pasti akan jauh lebih baik,” tuturnya.
Karena itu, mantan Direktur Utama PDAM Surya Sembada itu memprediksi kalau aset bisa dikelola baik maka pertumbuhan ekonomi Surabaya bisa dua kali lipat dari pertumbuhan nasional yang per tahun 2019 lalu sebesar 5,02 persen.
“Surabaya Rp10 triliun kebanyakan PAD dari pajak, maka nanti tumpuan pembangunan Surabaya tidak hanya dari pajak tapi dari aset ini. Saya bisa menggambarkan ada aset di BUMD, pasar-pasar itu ukurannya bisa setara APBD. Tapi tidak bisa cepat langsung pada tahun pertama, harapan tahun kedua sudah bisa dua kali lipat dari pertumbuhan nasional,” paparnya.
Aset-aset ini tak hanya sekadar untuk menggeliatkan perekonomian saja, dari aset yang ada diprediksi kebudayaan yang ada di Surabaya bisa kembali menggeliat, lalu banyak anak-anak muda yang mendapat wadah untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki.