MAJU Komitmen Benahi Pasar-Pasar Mati di Surabaya
Pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno berkomitmen untuk membenahi seluruh pasar yang ada di Surabaya, apabila terpilih sebagai pemimpin di Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020, 9 Desember 2020 mendatang.
Mujiaman menyampaikan, pasar menjadi sasaran utama karena dinilai memiliki potensi besar dalam meningkatkan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat.
Selama beberapa kali melakukan kunjungan ke pasar, Mujiaman mengaku, banyak pasar yang kondisinya tidak layak. Mulai dari dipenuhi oleh sampah, becek karena saluran pembuangan yang jelek, dan banyak tikus-tikus berkeliaran.
Hal itu kemudian membuat pedagang tidak betah berjualan di dalam, dan memilih ngemper ke pinggiran jalan. Di sisi lain, masyarakat pun menjadi tidak nyaman berbelanja ke pasar.
Melihat kondisi tersebut, Mantan Direktur Utama PDAM Surya Sembada itu mengaku, selama ini tidak ada intervensi dari Pemerintah Kota Surabaya dalam membenahi pasar.
"Apa buktinya? Dirut PD Pasar bertahun-tahun gak ada. Apa buktinya? Orang bilang berpihak kalau tidak ada intervensi berupa investasi namanya mbelgedes. Maka dari itu kita harus perbaiki kesalahan ini dan membangun pasar sebagai urat nadinya Surabaya," kata Mujiaman.
Selain pasar tradisional, Mujiaman melihat banyak pasar-pasar dengan potensi besar mati. Contohnya, Pasar Turi, kemudian matinya Pasar Tunjungan, lalu Hi Tech Mall yang kini nasibnya tak jelas meski masih dikunjungi, kemudian area sekitarnya seperti Taman Hiburan Rakyat dan Taman Remaja yang dulu jadi icon Kota Surabaya yang kini mati.
“Kalau ini terbangun maka bahan dari seluruh Jawa Timur dan Indonesia Timur akan terkumpul di Surabaya, yang nantinya akan jadi sentral ekonomi Indonesia Timur," ujarnya.
Menurutnya kalau pasar-pasar tersebut bisa hidup, tak hanya ekonomi saja yang akan berjalan tapi juga akan memberikan lapangan kerja bagi warga Surabaya, mengingat angka pengangguran di Surabaya masih tinggi akibat sulitnya mencari pekerjaan.
Dari data yang ada, ada sebanyak 10 ribu stand di Pasar Turi, kemudian 5 ribu di Pasar Tunjungan. "Kalau satu stand saja ada pekerja dua orang, lalu ada jasa angkutnya ini akan sudah maka sudah puluhan ribu yang dapat pekerjaan. Kalau fokus bangun pasar maka ekonomi akan berjalan," paparnya.
Pasar ini nantinya akan dibuat lebih nyaman, terutama dalam menggaet anak-anak muda mau masuk ke pasar. Sebab, saat ini ada banyak entreprenuere muda yang membutuhkan tempat.