Kandidat Exco PSSI, Ahmad Riyadh Akui Tak Punya Rencana Maju
Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh maju sebagai kandidat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
"Sebenarnya tidak ada rencana maju. Ini hanya menghormati teman-teman yang mengusulkan saya untuk maju sebagai kandidat Exco PSSI," katanya dengan santai, Rabu 23 Oktober 2019.
Ia berjanji seandainya terpilih akan melakukan pembenahan terkait pembibitan sepak bola. Karena pembibitan pemain yunior tidak berjalan dan tidak efektif.
Namun Riyadh menilai program yang dimiliki PSSI sudah bagus, tinggal pelaksananya yang kurang berjalan. Artinya, program itu hanya sekedar lembar dokumen, tanpa aksi.
"Sebetulnya, PSSI punya blue print dan program yang bagus, tinggal menjalankan saja. Seperti pembinaan sejak dini ini harus kontinu hingga usia senior," kata dia.
Riyadh mencontohkan, lawan Timnas U-19 era Evan Dimas pada saat itu banyak yang bermain di Eropa. Sementara Evan dan kawan-kawan ini masih berkutat pada liga dalam negeri. Artinya, ada pembnaan yang kurang bagus, sehingga masa depan pemain-pemain Indonesia yang memiliki skil bagus malah bernasib kurang baik.
"Seperti timnas sekarang ini, pemain yang pernah memperkuat Timnas U-19 hanya kurang dari 30 persen. Lainnya tidak jelas asal usulnya. Karena itu perlu ada data base yang kuat," kata Riyadh.
Ia menilai kultur sepak bola di Indonesia itu tidak baik. Masyarakat mudah menghakimi tim yang tidak berprestasi. Artinya kalau prestasinya tidak bagus, akan terus dihujat. Padahal animo masyarakat terhadap sepak bola sangat tinggi, terbukti suporter selalu memenuhi stadion.
"Ini harus kita ubah," kata pria yang juga berprofesi sebagai pengacara.
Terkait pencalonannya, Riyadh hanya pasrah. Meskipun tidak dipilih, baginya yang penting aspirasinya sudah disampaikan kepada Komite Eksekutif terpilih.
"Saya tidak lolos ya tidak apa-apa. Toh saya juga di Jatim," ucap Riyadh.